Selain menghayati lagu, terkadang saya juga menalar lagu. Lebih dari sekadar memikirkan lagu, terkadang saya juga memfilsafati lagu.Â
Maksudnya memfilsafati lagu?
Berfilsafat berarti menyelidiki dengan akal budi mengenai hakikat segala yang ada.
Dalam hal ini, maksud saya memfilsafati lagu yaitu menyelidiki segala sesuatu yang ada di sebuah lagu yang diawali dengan mempertanyakannya.Â
Apa sebenarnya ide yang disampaikan melalui lagu ini? Bagaimana gaya bahasa yang dipakai dalam lirik? Terhadap apa lagu ini identik?
Di saat suasana seperti apa lagu ini cocok dimainkan? Ada berapa instrumen yang terkandung di dalam lagu? Apa saja alat musik yang dipakai? Bagaimana sound yang dipakai dalam musiknya? Bagaimana karakter masing-masing album? Kira-kira begitu.
Jika sekadar berpikir hanya dengan memunculkan satu atau dua pertanyaan, lain halnya dengan memfilsafati lagu yang memunculkan banyak sekali pertanyaan.
Baik sekadar berpikir maupun sampai berfilsafat, keduanya sama-sama bernalar.
Ketika saya streaming penampilan Sheila On 7 yang membawakan lagu Sephia. Saya benar-benar merasakan emosi yang berupa penyesalan seseorang karena telah mencintai seseorang yang sebenarnya seseorang yang dicintai itu sudah memiliki kekasih lain.
Setelah saya menghayati dan menyelidiki komposisi musik kedua lagu itu, saya terkagum. Saking kagumnya, saya iseng menanyakan teman saya "gimana sih caranya biar bisa bikin lagu ngangenin kayak gini?" teman saya pun tidak bisa menjawab, dan hanya mengirimkan sebuah artikel dari kompasiana yang berjudul Kisah Misteri Lagu Shepia  Dari Sheila On 7.
Saya lantas membacanya. Setelah itu, saya dapati bahwa banyak konspirasi horror yang diciptakan mengenai lagu Sephia. Tentang Kenapa Judulnya Sephia? Siapa itu Sephia?