Krisis moral yang sedang dialami Indonesia saat ini tidak hanya melanda dunia pendidikan, perpolitikan, akan tetapi juga melanda dunia hiburan.
Dunia hibura saat ini sudah tidak lagi sepenuhnya mencerminkan dunia hiburan yang positif. Menghibur seharusnya tidak perlu dengan bulian, memamerkan kebodohan, dan merendahkan martabat manusia.
Alangkah baiknya hiburan disajikan dengan nilai-nilai positif. Minimalnya para enterteiner, khususnya seniman dapat memberikan motif ketekunan dan kedisiplinan atas skil yang dimilikinya. Bukan dengan perilaku-perilaku negatif sehingga muncul komentar yang tidak mendidik.
Sekarang banyak yang bikin sebuah hiburan dengan tujuan hanya untuk kepentingan tertentu. Agar viewers nya meningkat lalu dapat penghasilan yang lebih besar misalnya.
Kasian para enterteiner yang mempunyai bahan layak tonton. Mereka justru kalah dari orang-orang  yang bisanya hanya menciptakan sensasi demi mendapatkan ketenaran dan uang masuk.
Para penonontonnya pun sama saja. Malah sensasi-sensasi seperti itu, dan malah pembodohan seperti itu yang ditonton.
Medianya pun juga sama. Malah sensasi-sensasi seperti itu yang dinaikkan rattingnya.
Ironinya, sekarang untuk dapat menjadi enterteiner yang laris tidak perlu lagi punya skil tertentu, atau bahan hiburan yang positif. Yang penting bisa bikin sensasi saja sudah cukup.
Sangat memprihatinkan. Menjadi tugas kita bersama untuk mewujudkan situasi dunia hiburan yang layak tonton di indonesia. Kasihan generasi kita mendatang kalau kondisinya masih seperti ini.
Saya berharap dunia hiburan Indonesia bisa kembali menjadi salah satu sarana yang mencerdaskan. Bukan membodohkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H