Hipertensi merupakan penyakit tertinggi peringkat kedua dengan jumlah penderita sebanyak 361 kasus di Desa Aranio, Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar. Penyakit ini merupakan permasalahan kesehatan serius karena dapat meningkatkan risiko terjadinya komplikasi seperti penyakit jantung, stroke, gagal ginjal, dan gangguan sirkulasi lainnya. Faktor risiko untuk hipertensi meliputi pola makan yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, merokok, konsumsi alkohol berlebihan, keturunan, dan beberapa kondisi medis tertentu.
Hal ini menjadi salah satu perhatian dari mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat untuk mengangkat permasalahan ini dan melakukan intervensi kepada masyarakat Desa Aranio agar terjadi penurunan angka penyakit hipertensi.
Mahasiswa tersebut diantaranya adalah Ahmad Nasrul Aziz, Amidatun Nisa, Azhmah Hidayati, dan Linda Dwi Listyo Ningsih yang melaksanakan kegiatan intervensi "Pemeriksaan Keliling Anti Hipertensi" atau bisa disingkat dengan "PAKE API" sebagai upaya menurunkan angka kejadian hipertensi pada masyarakat Desa Aranio, Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.
Dalam pelaksanaan kegiatan ini, mahasiswa juga dibimbing oleh dosen Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat, yaitu Fahrini Yulidasari, SKM., MPH.
Rangkaian program "PAKE API" ini yaitu berupa kegiatan penyuluhan dan pemeriksaan tekanan darah, pembentukan dan pelatihan kader anti hipertensi di Desa Aranio RT 002 Gang Kampung Baru.
Sebelum melakukan kegiatan intervensi, mahasiswa melaksanakan kegiatan advokasi terlebih dahulu. Advokasi yang dilakukan kepada stakeholder yaitu seperti Sekretaris Desa, Kepala Puskesmas, Poskesdes, Ketua Lingkungan, Ketua RT, serta masyarakat RT 002 Desa Aranio.
                                            Kegiatan advokasi kepada salah satu stakeholder
Kegiatan ini dilakukan dalam pengambilan keputusan oleh stakeholder untuk mengambil kebijakan terhadap penderita hipertensi di daerah tersebut. kegiatan advokasi dilakukan dengan memaparkan hasil diagnosa komunitas dan analisis situasi untuk mendapatkan dukungan dan komitmen guna mencegah dan mengendalikan penyakit hipertensi di Desa Aranio RT 002 Gang Kampung Baru.
Setelah dilakukannya advokasi, lalu dilakukan penyuluhan dan pemeriksaan tekanan darah kepada masyarakat RT 002 Desa Aranio tentang penyakit Hipertensi. Materi penyuluhan tentang hipertensi ini disampaikan oleh Kak Galuh selaku perwakilan dari Puskesmas Aranio. Â Adapun materi intervensi yang disampaikan oleh Kak Galuh terkait pengertian hipertensi, klasifikasi hipertensi, jenis hipertensi berdasarkan penyebabnya, faktor risiko hipertensi (tidak dapat diubah dan dapat diubah), gejala hipertensi dan pencegahan hipertensi.
Hal ini dilakukan guna memberikan pengetahuan kepada masyarakat agar lebih memahami mengenai penyakit hipertensi. Serta kegitan ini diharapkan agar masyarakat dapat menerapkan hal-hal yang sudah disampaikan saat penyuluhan di kehidupan sehari-hari.
Selanjutnya adalah pembentukan dan pelatihan  kader anti hipertensi. Pembentukan kader anti hipertensi adalah untuk membantu dalam pemeriksaan tekanan darah  secara rutin kepada masyarakat.  Kader anti hipertensi diperlukan agar program ini tidak berhenti ditengah jalan artinya program ini dapat berkelanjutan kedepannya.