Mohon tunggu...
Ahmad Nasrudin
Ahmad Nasrudin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hukum Keluarga Universitas Islam Negeri KH. Achmad Siddiq Jember

Membaca, Mendengar, Berbicara

Selanjutnya

Tutup

Politik

Korelasi Pemilu & Prinsip Demokrasi Islam

30 Desember 2023   12:00 Diperbarui: 30 Desember 2023   12:04 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Di negara Indonesia tiap 5 tahun sekali terselenggara kontentasi besar yang disebut juga PEMILU ( Pemilihan Umum ). Setiap kubu dengan benderanya masing-masing bersaing berebut kekuasaan.

Tak jarang ditemukan saling senggol menyenggol, jegal menjegal, menebar fitnah, ujaran kebencian hanya demi menang dalam pemilihan. Hal tersebut berdampak keretakan dalam persatuan dan kesatuan bangsa.

Selain itu tak jarang juga pemimpin yang terpilih, tidak menepati janji yang diutarakannya dalam kampanye. Mereka mengumbar janji hanya untuk menarik simpati pemilu, jabatan dan kekuasaan yang diemban hanya di gunakan untuk kepentingan pribadi dan kelompok tertentu.

Maka dari itu pengetahuan dan ketahan moral yang kuat sebagai preventif terhadap problematik tersebut.

Dalam agama islam terdapat prinsip-prinsip yang harus dipegang dalam berdemokrasi guna menjadi bekal dan pondasi yang kuat bagi setiap pemimpin, prinsip - prinsip tersebut meliputi: 

1. As-syura

Prinsip ini menjelaskan cara pengambilan keputusan berdasarkan kesepakatan bersama, dengan mengutamakan kepentingan umum daripada pribadi atau golongan. As-syura dijelaskan dalam ayat: 

QS Asy-Syura ayat 38

Arab latin: Wallanastajb lirabbihim wa aqmu-alta wa amruhum syr bainahum wa mimm razaqnhum yunfiqn

Artinya: "Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka."

2. Al-'adalah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun