Mohon tunggu...
Ahmadnajip Corleone
Ahmadnajip Corleone Mohon Tunggu... Editor - Jurnalis

Professional media services | menyukai masa lalu | mencintai masa kini | masa depan mah kumaha engke weh.. | @ahmadnajip | www.ahmadnajip.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bumi Siliwangi

3 April 2011   05:34 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:10 2006
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1301808536858897157

[caption id="attachment_98543" align="aligncenter" width="590" caption="Gedung Bumi Siliwangi alias Villa Isola"][/caption] Gedung ini dibangun di penghujung era kolonialisme Belanda di Indonesia. Sempat menjadi studio radio sebelum kemudian menjadi pusat komando tentara revolusi hingga kemudian menjadi kampus Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG) yang bertransformasi menjadi IKIP Bandung lalu kemudian Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Bumi Siliwangi berlokasi di Jalan Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung, bagian utara Kota Kembang yang asri dan damai. Gambar ini saya ambil pada suatu malam, tepatnya 20.17 WIB, 18 Desember 2010 lalu, di sela menunggu pesanan pecel lele siap dibawa pulang. Tentu, saya tidak asing dengan bangunan ini.  Pertama kali datang ke kampus ini, ya bangunan bergaya art deco inilah yang pertama kali menyapa. Namun begitu, tidak serta merta saya bisa menginjakkan kaki di sana. Kalaupun bisa, ya cukup di halaman depan atau di belakang. Di bagian depan atau di utara gedung terdapat kolam berukuran besar dan pohon beringin raksasa tidak jauh dari kolam. Di antara pohon beringin dan teras yang berumpak menyerupai terasering  terdapat  prasasti penetapan PTPG oleh Mr. Muhammad Yamin. Yamin pun yang kemudian menjadi ketua jurusan Sejarah dan Budaya di PTPG ini. Sementara di bagian belakang atau di selatan bangunan terdapat hamparan taman luas yang berhadapan langsung dengan Kota Bandung di bawah sana. Ketika saya masuk, di hadapan Bumi Siliwangi juga ada teater terbuka tempat berlangsungnya pertunjukkan kolosal. Kini, teater telah diratakan dan menjadi jalan utama menuju pusat administrasi universitas. Nah, saya baru kesampaian menginjakkan kaki di bagian dalam gedung setahun kemudian, yakni ketika saya mengikuti pelatihan jurnalistik Unit Pers Mahasiswa (UPM). Tak hanya masuk, saya juga sempat naik ke atap gedung. Maklum, tempat pelatihan berlokasi di lantai empat, lantai terakhir bangunan bersejarah ini. Agak surprise juga bisa duduk manis di ruang rapat rektor kala itu. Untuk masuk ke ruangan ini, kita harus melewati tangga melingkar di sayap depan. Tidak ada toilet di ruangan ini. Jadi, kalau kebelet pipis terpaksa harus turun ke lantai tiga. Di lantai tiga ini tempat berkantornya para pembantun rektor, sementara rektor berkantor di lantai dua. Di kalangan warga kampus, Villa Isola alias Bumi Siliwangi juga dikenal dengan sebutan Partere.  Padahal, partere sebenarnya mengacu kepada ruangan luas di lantai dasar. Di sinilah tempat berlangsungnya rapat-rapat dengan melibatkan peserta cukup banyak. Selain itu, partere juga biasa dijadikan tempat seminar atau sidang terbuka promosi doktor. Sebelum dipugar untuk kesekian kalinya, di partere terdapat museum. Kini, koleksi museum dipindahkan ke perpustakaan pusat, sekitar 200 meter dari Bumi Siliwangi. Yang agak lucu, tidak jauh dari perpustakaan terdapat gedung baru University Centre (UC) yang didesain sedemikian rupa mirip dengan Bumi Siliwangi. Sayang  upaya duplikasi tersebut saya bilang gagal. Hasilnya, UC lebih kaku ketimbang Villa Isola. Garis melingkar tampak kurang simetris sehingga memunculkan kesan gingsul, heheh.. Konstruksi bangunan juga tidak sebagus Bumi Siliwangi. Wajar bila kemudian gempa mengguncang Jabar Selatan sempat merusak dinding dan atap gedung. Lain halnya dengan Bumi Siliwangi yang tampak kokoh namun tetap menyiratkan kesan anggun, bahkan kharismatik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun