Perubahan sosial merupakan realitas yang tidak bisa dihindari oleh suatu masyarakat, termasuk masyarakat yang ada di perdesaan. Banyak faktor yang mempengaruhi perubahan sosial, salah satunya yaitu adanya pembangunan perumahan yang berada di lingkungan perdesaan yang secara langsung tidak hanya memungkinkan masyarakat luar untuk datang dan bertempat tinggal di desa tersebut, tetapi juga nilai-nilai dari luar yang dibawa masyarakat pendatang akan masuk dan berakulturasi dengan nilai-nilai lokal setempat yang berimplikasi merubah struktur sosial yang ada. Menurut bintarto perubahan dalam suatu lingkungan akan dipengaruhi oleh lingkungan itu sendiri, manusia dan pola aktivitasnya. Perubahan yang terjadi dapat dijelaskan kedalam tiga bentuk perubahan yakni perubahan perubahan perkembangan, perubahan lokasi dan perubahan prilaku :
1.Perubahan Perkembangan, yaitu perubahan yang terjadi setempat dimana perubahan-perubahan  itu  masih  dapat dilaksanakan  ditempat itu  dengan  tidak perlu mengadakan suatu perpindahan
2. Perubahan lokasi dari suatu unit kegiatan,yakni  perubahan  yang  terjadi  di suatu tempat yang mengakibatkan adanya   suatu   rencana   atau gejala perpindahan   sesuatu   bentuk   aktivitas atau  perpindahan  sejumlah  penduduk dari daerah itu ke daerah lain.
3. Perubahan Perilakuperubahan ini meliputi  perubahan  sikap  perilaku  atau tata  laku  dari  penduduk  setempat  dalam usaha menyesuaikan dengan perkembangan  yang  terjadi  di  daerah tersebut. (bintarto, 1983)
Pembangunan perumahan berdampak terhadap ketersediaan lahan untuk kegiatan pertanian masyarakat desa. Hal ini berarti merubah  pola pemanfaatan lahan masyarakat tersebut mengakibatkan perubahan struktur perekonomian masyarakat yang kemudian dapat merubah fasilitas sarana dan prasarana  sosial  suatu wilayah. Berkurangnya lahan pertanian yang merupakan sumber penghidupan masyarakat khususnya bagi petani, mengakibatkan para petani kehilangan mata pencaharian  pokok dan harus menyesuaikan secara cepat dengan keadaan yang baru. Perubahan penggunaan lahan akan mempengaruhi kegiatan pertanian yang sedang berlangsung kehidupan masyarakat.Â
Dampak dari semakin berkurangnya lahan pertanian menurunnya pendapatan dan kesempatan kerja disektor pertanian yang mengakibatkan perubahan kehidupan sosial masyarakat sekitar. Pembangunan kompleks perumahan yang dilakukan developer menyebabkan berkurangnya lahan pertanian. Lahan pertanian merupakan sumber daya yang sangat dibutuhkan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, dengan tingginya  jumlah perubahan penggunaan lahan pertanian menjadi lahan nonpertanian salah satunya adalah perumahan. (akbar, 2017)
Dalam pembangunan perumahan yang diterapkan pada suatu masyarakat ini mempengaruhi pola kehidupan masyarakat dan hubungan sosial. Hubungan sosial masyarakat diperkampungan mereka saling kenal mengenal dengan baik dan hidup bekerja sama melalui tolong menolong, membantu tetangga, kerja bakti, dan sebagainya hal seperti ini menjadi suatu kewajiban saling membalas terutama dalam hal pekerjaan yang berhubungan dengan pertanian atau salah satu warga melakukan perayaan. Hadirnya pembangunan perumahan bentuk interaksi sosial telah mengalami pergeseran seperti halnya masyarakat yang bertempat tinggal di perumahan biasanya bersifat individualis dan dengan adanya masyarakat perumahan menimbulkan suatu perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat desa tersebut.
Hubungan sosial antara warga masyarakat perumahan dan masyarakat pemukiman saling berhubungan satu sama lain dan membentuk suatu kerangka sistem sosial, baik positif maupun negatif. Dampak positif yaitu: Semakin luasnya pergaulan dan wawasan warga masyarakat pemukiman sehingga semakin menyadari akan pentingnya dunia pendidikan dan gaya hidup, Kehidupan warga masyarakat kompleks perumahan menjadi contoh bagi warga masyarakat perkampungan untuk berkembang baik dari aspek gaya hidup lebih bersih, keinginan untuk melanjutkan pendidikan untuk mendapatkan pekerjaan kesektor formal, terutama dikalangan generasi muda.
Dilihat dari karakteristik masyarakt perumahan dan masyarakat perdesaan merjalin kerja sama antara masyarakat perumahan dan masyarakat perkampungan diantarnya melalui kerja bakti dengan saling berpartisipasi dalam kegiatan bersama, saling membantu, dan saling pinjam meminjam barang. Dampak negatif, Kompleks perumahan kelihatan terpisah dengan penduduk sekitarnya, keterpisahan itu cenderung menimbulkan gejala adanya batas budaya sehingga potensi timbulnya kecemburuan dan adanya konflik sosial.
Oleh karena itu perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat desa dengan adanya perumahan yaitu adanya pengalihan fungsi yang mulanya lahan pertanian ke nonpertanian yaitu pembangunan perumahan. Perubahan yang di rasakan oleh  masyarakat desa peralihan profesi yang semula masyarakat desa identic dengan pekerjaan sebagai petani mau tidak mau masyrakat harus beralih profesi.Â
Dengan adanya perumahan di sekitar masyarkat desa mengalami perubahan sosial seperti halnya masyarakat perumahan dengan masyarakat pemukiman adanya penyekattan sosial yang terjadi pada masyarakat pemukiman dengan masyarakat perumahan. Masyarakat desa yang bersifat homogen dan hubungan kekerabaratan yang masih kental. Â Dengan adanya masyarakat perumahan yang biasanya bersifat hetrogen dan kurangnya rasa kekerabatan menimbulkan gejala adanya batas budaya sehingga potensi timbulnya kecemburuan dan adanya konflik sosial.