Mohon tunggu...
Ahmad Muzakki Jamain
Ahmad Muzakki Jamain Mohon Tunggu... Wiraswasta - Selalu Ada Kebaikan dalam Setiap Moment

Kejernihan berfikir seperti mata air pengunungan.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

PDRI dan HBN, Kado Terindah untuk Kehidupan Bernegara

19 Desember 2018   17:30 Diperbarui: 19 Desember 2018   17:36 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Monumen PDRI, Sumber www.histori.id

Bila hendak ke Sumatera Barat, terutama ke Bukittinggi, jangan lupakan untuk melakukan berkunjung ke beberapa tempat sejarah. Tempat yang membangkitkan semangat berbangsa dan bernegara. Adalah Nagari Koto Tinggi yang terletak di Kab. 50 Kota tempat sejarah Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI). 

Nagari Koto Tinggi menjadi saksi sejarah keberadaan PDRI. Sejarah yang menjadi bagian dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia, sesudah kemerdekaan 17 Agustus 1945. Masa-masa awal pembentukan NKRI, dimana Belanda mengulang penjajahan dengan menghancurkan Kota Yogyakarta dan Bukittinggi tempat Mohammad Hatta menjalankan Pemerintahan. 

Ir. Soekarno ditahan oleh Belanda setelah menginvasi Yogyakarta. Mohammad Hatta juga ditahan oleh Belanda setelah menyerbu Kota Bukittinggi. Maka untuk menyelamatkan kemerdekaan Indonesia, maka dikeluarkanlah mandat untuk membentuk PDRI. 

Sjafroeddin Prawiranegara di Bukittinggi dan AA Maramis di India adalah pemegang mandat Pemerintahan Darurat Republik Indonesia. Masa dimana pendudukan kembali Belanda terhadap Indonesia. Tepatnya di Yogyakarta dan Bukittinggi. Hari itu adalah masa genting keberadaan Negara NKRI tertanggal 19 Desember 1948, tiga tahun paska proklamasi Indonesia.

Sejarawan Universitas Negeri Padang, Mestika Zed dalam bukunya Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) melukiskan, PDRI adalah mata rantai sejarah "Penyelamatan Republik" Indonesia. Pemerintahan yang senantiasa menyebutkan posisinya sebagai "somewhere in the jungle" (suatu tempat di hutan).

Masa dimana Sjafroeddin Prawiranegara dan rombongan, termasuk Kepala Staf AURI Komodor H Soejono, yang memberikan perintah kepada anak buahnya menyelematkan dua pemancar radio PHB AURI. Dua pemancar inilah yang memiliki jasa besar untuk mengirimkan berita keberadaan PDRI ke seluruh dunia. Lewat pemancar menunjukkan eksistensi Republik Indonesia yang tidak ada matinya. 

Masuk hutan, dan mesti begeliria dari satu Nagari (desa) ke Nagari lain. Mulai dari Bukittinggi, Nagari Koto Tinggi di Kab. 50 Kota, Nagari Situjuah, Halaban, Sumpur Kudus sampai dengan Bidar Alam. Inilah momen sejarah yang menjadi pengingat untuk selalu memberikan yang terbaik untuk Republik Indonesia.

Rumah Gadang Tempat Kantor PDRI di Bidar Alam
Rumah Gadang Tempat Kantor PDRI di Bidar Alam
Sampai saat ini masih berdiri masjid Sjafroeddin Prawiranegara di Bidar Alam Kab. Solok Selatan, termasuk rumah gadang tempat rapat PDRI. 

Hari ini tanggal 19 Desember ditetapkan sebagai Hari Bela Negara (HBN). Dengan KEPPRES Nomor 28 Tahun 2006 : 19 Desember Hari
Terbentuknya PDRI ditetapkan Sebagai "HARI BELA NEGARA" oleh Presiden Republik Indonesia ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). 

SBY dan Ani di Ngarai Sianok. Sumber www.travelingyuk.com
SBY dan Ani di Ngarai Sianok. Sumber www.travelingyuk.com
Inilah Kado terintah dari Pemerintah era SBY yang menetapkan tanggal 19 Desember sebagai Hari Bela Negara. Sebuah pengakuan sejarah. Dan beberapa kebijakan era SBY yakni Irigasi Batang Hari yang berada di Kabupaten Dharmasraya. Penetapan Embarkasi dan Debarkasi Haji setelah penyelesaian pembangunan Bandara Internasional Minangkabau.

Moment Bela Negara adalah momen untuk setiap anak bangsa merawat kemedekaan. Memberikan yang terbaik, sebab negara ini diwariskan. Sebab, para pejuang kemerdekaan Indonesia, pendiri bangsa, dan masyarakat bahu membahu untuk keberlangsungan NKRI. Inilah bentuk dedikasi, pengorbanan anak bangsa untuk tetap merdeka dan berdaulat. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun