Tanggal 10 November merupakan hari bersejarah bagi bangsa Indonesia. Pertempuran Surabaya merupakan puncak perjuangan mempertahankan kemerdekaan. Semanagt perjuangan Jenderal Sudirman, Bung tomo dengan pakik takbirnya merupakan semangat jihad yang kuat untuk mempertahankan kemerdekaan.
Semangat juang yang membara ertumpu pada resolusi jihad K. H. Hasyim Asari. Â 15 Oktober, utusan Bung Karno datang menemui KH Hasyim Asy'ari untuk meminta fatwa tentang bela negara. Lalu, tak lama berselang KH Hasyim As'ari mengabulkan permohonan Bungkarno, maka pada tanggal 22 Oktober 1945 KH Hasyim Asy'ari mengeluarkan fatwa jihad kepada seluruh kaum muslim.
Maka ketika itu pula para ulama, santri, pelajar muslim, arek-arek Surabaya, dan TKR bahu membahu berjihad melawan tentara penjajah. Alhasil Brigadir Jenderal Mallaby tewas pada tanggal 30 Oktober 1945. Mallaby adalah komandan 49 Divisi India dengan kekuatan 6000 personil.
Atas tewasnya Sang Jenderal Inggris, sekutu Belanda, mereka itu semakin marah, maka perang semakin berkobar. Puncak perang jihad 10 November 1945, Bung Tomo sebagai komando pasukan jihad terus memekikkan takbir "Allahu Akbar" berkali-kali lewat mikrofon, untuk membakar semangat juang kaum muslimin, dan pasukan bersenjata Indoesia.
Atas pertolongn dan berkat rahmat Allah SWT, Alhasil, 10 November 1945 Â kemenangan gilang-gemilang dapat diraih bangsa Indonesia di Surabaya. Sehingga dunia mengakui eksistensi bangsa Indonesia yang kuat sebagai bangsa merdeka, atas pertolongan, dan berkat rahmat Allah SWT. Kesuksesan itu terukir dalam sejarah perjuangan bangsa hingga kini. Maka tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H