Sumber Foto : //twitter.com/anasurbaningrum korupsi hambalang semakin terang, tema itulah yang menjadi headline beberapa media setelah penyidik KPK menggeledah rumah Anas di Duren Sawit, Jakarta Timur, pada Selasa (12/11/2013) kemarin. Meski rumah itu milik Anas, namun sasaran penggeledahan KPK kali ini adalah kediaman istri Anas, yakni Attiyah Laila yang di duga ada kaitanya dengan tersangka kasus korupsi proyek Hambalang, Machfud Suroso. Kebetulan atau tidak, semakin "semangatnya" penyidik KPK dalam mengusut dugaan keterlibatan anas dan istrinya dalam kasus korupsi hambalang ini terjadi setelah Anas dan loyalisnya yang bernaung dalam wadah PPI(Perhimpunan Pergerakan Indonesia)  melakukan manuver-manuver  serangan kepada SBY dan Demokrat, salah satunya adalah isu penjemputan paksa Prof Subur Budhisantoso yang akan menghadiri acara diskusi dialog PPI bertema 'Dinasti Versus Meritokrasi Politik' di rumah pribadi Anas Urbaningrum oleh BIN. Isu itulah yang membuat SBY marah besar, hal ini terlihat dari beredarnya 10 poin SMS SBY kepada para petinggi Demokrat, Dalam SMS tersebut bahkan tersebut nama Anas Urbaningrum yang dianggap menyebabkan jatuhnya nama Partai Demokrat bersama dengan beberapa kader lainnya. Perlawanan Anas dan loyalisnya kepada SBY dan Demokrat  memang banyak mempengaruhi citra partai belambang mercy tersebut, dan konon katanya Anas masih punya kartu truf dan  "halaman-halaman baru" tentang kasus century dan Pemilu 2009 yang belum di buka untuk menyerang demokrat, dan untuk menghentikanya maka dicari-carilah kesalahan Anas atau istrinya dan apabila nanti terbukti  tentu akan mengurangi bobot kekuatan anas dan loyalisnya, karena jika Anas sampai ditahan maka dapat dipastikan serangan PPI kepada SBY atau Demokrat akan terhenti atau setidaknya berkurang,  dan yang terpenting adalah "keprihatinan" dan "kegalauan" SBY selama ini akan hilang. *Keep Smile SBY
