Kita semua tahu bagaimana nasib Prita, perempuan yang diancam hukuman penjara karana menulis di dunia maya. Apakah blogger Kompasiana ingin demikian? Saya kira, kita semua tidak ingin demikian (kecuali yang super narsis ingin terkenal dan tak ada jalan lain, hehehehe) walau pun sejatinya ancaman itu......selalu ada di depan kita semua...... Bila demikian, lantas apa yang mesti kita lakukan? Atau apa yang akan dilakukan Kompasiana dengan para anggotanya? Dalam kebijakan baru Kompasiana ditulis, tanggungjawab tulisan ada ditangan penulis masing-masing. Kebijakan (standar) ini kayaknya berlaku di banyak tempat dan banyak media. Dimana media tidak ingin ribet dengan urusan hukum atas tulisan yang dimuat oleh penulis diluar media tersebut. Memang, sang penulis-lah yang harus bertanggungjawab atas tulisan yang dibuatnya. Tapi saya kira perlulah ada upaya preventif, bukannya sensor, agar kriminalisasi tidak terjadi. Preventif bagaimana? Pertama, admin kompasiana perlu membaca semua postingan yang masuk. Kedua, bila membaca ada postingan yang bisa jadi alat kriminalisasi oleh orang lain, admin Kompasiana mengirim message kepada sang penulis, untuk mempertimbangkan kembali postingan itu. Ketiga, perlu ada perlindungan hukum dari Kompasiana bila terjadi kriminalisasi macam Prita. Saya kira, kebijakan ini akan baik, walau mungkin ada yang kurang setuju. Akhmad Murtajib http://akhmadmurtajib.com,
