MATRA KEEMPAT TNI ANGKATAN SIBER
Pemerintah dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) berencana membentuk matra keempat yaitu angkatan siber melengkapi tiga matra TNI sebelumnya, yakni Angkatan Darat (AD), Angkatan Udara (AU) dan Angkatan Laut (AL).Â
Sebenarnya Indonesia sudah mempunyai beberapa unit siber dari berbagai instansi, yaitu Badan Intelijen Negara (BIN), Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri dan Kementerian Komunikasi & Informatika (Kemenkominfo) yang berubah nama menjadi Kementerian Komunikasi & Digital (Kemenkomdigi) era Presiden Prabowo Subianto.Â
Tetapi, mereka tidak ada yang benar-benar fokus terhadap pertahanan serangan siber tersebut sehingga dalam beberapa tahun ini banyak terjadi peretasan terhadap data-data penting lainnya.Â
Rencananya selain dari instansi TNI mereka juga merekrut dari masyarakat sipil maupun Aparatur Sipil Negara (ASN) yang mahir dan mumpuni mengoperasikan komputer di bidang teknologi informasi khususnya keamanan siber.
DUNIA SIBER DENGAN PEMBAGIAN HACKERS
Bicara siber (dunia maya) tidak lepas yang namanya hacker (peretas) yaitu seseorang yang mempunyai kemampuan dalam pemrograman dan bisa menemukan celah keamanan pada sistem komputer. Ia sangat ahli dalam keamanan siber (cyber security), sistem komputer (computer systems) dan  jaringan (networks). Selain itu, ia mampu memecahkan sandi atau kode untuk memperoleh akses ke dalam situs atau aplikasi tertentu.Â
Masyarakat umum menganggap hacker itu jahat karena seringnya whatsaap maupun media sosial milik mereka diretas oleh seseorang yang tidak dikenal, pembobolan data, pencurian uang di bank dll. Padahal tidak semua jahat ada juga yang baik, sebagaimana kehidupan di dunia nyata, ada baik dan jahat.
Ada tiga tipe utama hacker menurut baik dan jahatnya yaitu :Â