Dari Abdullah bin 'Amr, dia berkata, "Rasuullah Shallallahu'alaihi wa sallam melaknat pemberi suap dan penerima suap. (HR. Ahmad)Â
Ketiga melanggar hukum dari pemerintah.Â
Ali juga menjelaskan kalau bukan ahlinya dibidang yang ia geluti akan terjadi kehancuran.Â
"Apabila suatu urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka tunggulah terjadinya kehancurannya." (HR. Al-Bukhari).Â
"Kita harus mengingat bahwa pemimpin kita adalah Rasulullah saw yang mempunyai 4 sifat siddiq, amanah, fathonah dan tablig itu yang menjadi acuan kita. Jadi untuk memilih pemimpin saya menghimbau dan memberi saran ada tidak dari 4 sifat tersebut dari profil yang akan kita pilih," tegasnya.Â
"Kalau ia punya 4 sifat tersebut yaitu ia jujur, amanah, pintar mampu memahami masalah dan mencarikan solusinya di masyarakat itu yang kita pilih," lanjutnyaÂ
Ali menghimbau kepada masyarakat agar tidak tergoda dengan politik uang karena apabila seorang calon pemimpin itu menggelontorkan dana pasti ia ingin balik modal, maka berbagai cara seperti minta fee dari proyek yang mana itu jelas hukumnya haram.Â
"Hadiah yang di berikan kepada orang yang mengemban tugas dapat gaji dan tunjangan itu ghulul (penggelapan) itu jelas haram," tegasnya.Â
Kepada tokoh agama ia menghimbau harus jadi panutan, memberikan contoh kepada masyarakat bahwa berani mengatakan ini walaupun di hadapan paslon-paslon tersebut. Ini tandanya bahwa ulama tersebut objektif.Â
"Seperti Abah Guru Sekumpul (M.Zaini bin Abdul Ghani) bila bicara tetap pada pendiriannya, ini yang harus jadi panutan dan kiblat kita," lanjutnya.Â
Ia menghimbau kepada seluruh guru-guru agama di majelis, kajian rutin dan mimbar jumat agar menyampaikan secara tegas terus menerus tentang haramnya politik uang ini.Â