Martapura-Lembaga Bahtsul Masail (LBM) PCNU Kab.Banjar mengadakan Bahtsul Masail Waqi'iyyah di peringatan Hari Santri 2024 PCNU Kab.Banjar Kamis (malam jumat), 24 Oktober 2024 pukul 20.00 wita di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Alun-Alun Ratu Zalecha Martapura.Â
Dalam acara ini, para musohhih yang akan memimpin diskusi adalah Dr. KH Muhammad Husein, M.Ag, KH Muhammad Naupal Rosyad, S.Pd, Ustadz H.Karimul Ulya, KH Muhammad Zaki, LcÂ
Sementara para muharrir yang akan menyusun hasil bahasan adakah Ustadz Fahmi Rahman, Ustadz Lutfi, Ustadz Ghazali, Ustadz Sibawaihi, Ustadz Fahri, Ustadz Syarofi. Sedangkan moderator Rifkianor dan Notulen: Maulani dan Tedy.Â
Ketua PCNU Kab.Banjar, KH Muhammad Naupal Rosyad, S.Pd mengatakan bahwa bahtsul masail adalah tradisi NU untuk menjawab permasalahan-permasalahan yang terjadi di masyarakat.Â
"Kadang-kadang permasalahan yang terjadi di masyarakat tersebut dapat menimbulkan kegaduhan-kegaduhan bahkan sampai mungkin dapat menimbulkan kesesatan sebagian masyarakat dengan adanya aliran-aliran dan lain sebagainya hingga menyimpang dari faham ajaran kita Ahlussunnah Wal Jamaah," lanjutnya.Â
Ia juga mengatakan umumnya NU dan khususnya Pondok Pesantren Darussalam Martapura selalu menjawab permasalahan-permasalahan itu dengan mengumpulkan ulama dan ahli dibidangnya.Â
"Proses bahtsul masail ini tidak hanya spontanitas yang dilakukan tetapi berbagai macam murajaah, mahaul maraji, ambilan-ambilan kitab yang diteliti, dimothalaahi untuk menjawab permasalahan tersebut sehingga menghasilkan suatu keputusan disepakati yang akan disebarkan kemasyarakat sehingga masyarakat paham dan mengerti dalam mengamalkannya.Â
Ketua LBM PCNU Kab.Banjar, Sayyid Ali Husein Al Habsyi mengatakan kegiatan bahtsul masail ini baru pertama kali diadakan di Kalimantan dalam event Hari Santri Nasional dan penontonnya banyak, sangat antusias meskipun mungkin tidak paham.Â
"Hasil bahtsul masail tidak seperti dulu langsung dibacakan, ada peraturan baru dari PBNU nomor 7/2024 bahwa yang mensahkan itu musohhih kita yaitu KH Muhammad Naupal Rosyad, S.Pd, KH Muhammad Zaki, Lc dan saya sendiri. Hasil itu dibawa kembali ke PCNU. Jadi hampir sama dengan MUI," lanjutnya.Â
Ia juga mengatakan bahwa bahtsul masail inilah hakikat santri sesungguhnya, dan inilah tradisi tetua  yang harus dihidupkan dan dilanjutkan lagi di seluruh Ponpes Kalimantan umumnya dan Kalsel khususnya.Â