Mohon tunggu...
Ahmad Munadi
Ahmad Munadi Mohon Tunggu... Salesman -

I am Realist Business Enthusiasm *wink

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ikan Penembus Ruang dan Waktu

25 Februari 2017   21:26 Diperbarui: 25 Februari 2017   21:41 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Syukur alhamdulillah, kini wawasan tentang perikanan saya bertambah setelah membaca 260 lembar halaman kertas. Dari 260 halaman tersebut kini saya mengetahui ada seekor spesies ikan yang sering disebut di lembaran tersebut bernama ikan julung-julung. Kumpulan lembaran tersebut di sampul depannya tertulis judul sebuah buku, “Semua Ikan di Langit” karya Ziggy Zesyazeoviennazabrizkie. Buku karya Ziggy zesya..rizkie tersebut sebagian besar menceritakan asal mula ikan julung-julung, dari lahir sampai mati, dari suka hingga duka, tapi tidak sampai kenapa dinamakan ikan julung-julung karena saya sendiri tidak tau asal kata julung, juga kenapa harus julung-julung bukan julung cukup sekali saja. Itu semua masih misteri yang, menurut saya, rasanya masih penulis buku rahasiakan, sama dengan kenapa nama penulis Ziggy Zes..rizkie begitu panjang dan rumitnya :P . Buku Semua Ikan di Langit menceritakan perjalanan seekor, kemudian sekelompok, hingga segerombolan ikan julung-julung bersama peternaknya yang dipanggil Beliau bersama sebuah bus gendut. Dengan kemampuan ajaib ikan ini, si peternak dapat mengemudikan bus menembus ruang dan waktu, dari daerah gurun, dataran eropa, hingga luar angkasa. Selain bisa ke luar angkasa, ikan julung-julung juga bisa menembus ruang dan waktu ke zaman sebelum-sebelumnya layaknya laci doraemon. Jadi sekarang kita tau bukan hewan apa yang mampu menembus ruang dan waktu? Ya tidak salah lagi itu adalah Kecoak!

Kecoak adalah seekor serangga yang bisa menembus ruang dan waktu. Taukah kamu bahwa teori evolusi menyatakan seluruh makhluk hidup sekarang berupa hewan dan tumbuhan terus mengalami evolusi hingga menjadi sekarang? Kita mengenal beruang kutub yang berbulu putih juga beruang berbulu coklat karena evolusi alam. Kita tau gajah di afrika umumnya lebih besar dari gajah di benua lain karena tuntutan alam yang keras. Semua hewan umumnya kita temukan berbeda karena tuntutan alam, tapi kecoak, hanya kecoak yang akan kita temukan sama di satu tempat dan tempat lainnya. Karena seekor kecoak dianugerahi tubuh yang hebat sehingga tidak banyak mengalami evolusi. Hebatnya kecoak terbukti, kalo mau diinjek suka kabur dan larinya cepat. Sekalinya bisa keinjek kadang masih bisa bergerak. Eyyuuhhh. Dan taukah kamu bahwa kecoak adalah hewan yang paling bisa bertahan dari radiasi berbahaya seperti radiasi nuklir dan sejenisnya. Jadi kalo kecoak mati jika disemprot baygon, kamu tau seberbahaya apa racun itu :D

Sekarang kalian tau bukan bahwa buku Semua Ikan di Langit bukanlah karya awang-awang atau fiksi tapi ini adalah karya ilmiah berisi ensiklopedi ikan julung-julung dan pengetahuan tentang kecoak :v . Buku ini juga menceritakan tentang peluncuran astronot kecoak pertama di luar angkasa. Teori galaksi, nebula dan luar angkasa. Juga mungkin kalian yang pernah bertanya, kenapa kucing itu sering ditemukan di kisah-kisah mesir kuno sebagai dewa atau makhluk suci, jika kamu membaca buku ini mungkin kamu menemukan jawabannya.

Di buku karya Ziggy Zes..rizkie, tertunjuklah sebuah bus kota gendut sebagai tokoh utama. Meskipun sebagian besar menceritakan tentang kehidupan, tokoh utama karya ini adalah sekali lagi bus tua. Masih merupakan misteri kenapa penusli Ziggy Zes...rizkie memilih bus kota. Apakah karena lagi ngehitz om telolet om maka ia memilih bus kota? Tapi rasanya jauh sebelum om telolet om, kita mengenal tahu bulat... digoreng... dadakan... lima ratusan... anget-anget...Tapi penulis memilih buskota yang bisa hidup dan memiliki nyawa. Dan saya suka J

Ada sebuah hikmah yang saya rasakan dari buku ini terkait tokoh utama si bus gendut yang memiliki hati dan nyawa. Bahwa menjadi gendut adalah karunia, sehingga kamu akan terlihat lucu dan menggemaskan. Tapi saya bohong, bukan gendutnya kawan, tapi terkait benda mati yang memiliki hati dan nyawa.

Kita semua paham dan mengetahui bahwa dunia yang kini kita tempati hanyalah sementara. Dunia yang kekal adalah dunia setelah kita mati kelak, dunia yang kekal selamanya. Dunia yang kita tempati sekarang adalah uji coba bagi kita di dunia selanjutnya. Seluruh perbuatan kita akan dinilai kinerjanya, akan dilihat perkembangannya, akan dihitung pemasukan dan pengeluarannya, akan diperhatikan hubungan dengan sekitarnya, kesemua hal akan di skor dan dinilai. Keseluruhan tersebut untuk menentukan alam surga atau neraka yang akan kita tempati.

Layaknya ujian akhir sekolah yang memiliki waktu hingga saatnya kertas ujian kita diambil oleh pengawas ujian. Di dunia ini akhir uji coba dunia ini berakhir kita malaikat pencabut nyawa datang mengambil nyawa kita. Barulah setelah itu akan ada fase penghitungan skor serentak semua peserta. Seluruh hasil ujian kita dari lahir hingga berakhir ujian akan dinilai. Pengujian skor akan menghadirkan saksi-saksi. Saksi itu berupa tangan yang berbicara tentang apa yang dilakukannya. Bersaksi kaki kita kemana saja kita melangkah. Bersaksi lidah mulut kita tentang apa yang diucapkannya. Seluruh benda semesta yang semestinya mati menjadi saksi dan bersaksi atas perbuatan kita. Mereka sesungguhnya memiliki nyawa.

Itulah hikmah yang amat melekat seusai membaca buku ini. Saya sendiri menjadi bercermin pada diri sendiri akan perbuatan yang telah dilakukan. Segala perbuatan yang kita lakukan pada benda mati akan dipertanggung jawabkan. Apabila kita mengambil barang yang bukan hak kita, barang haram tersebut kelak akan bersaksi atas kelakuan kita. Begitu pula sebaliknya apabila kita berderma sebuah barang maka barang tersebut kelak akan bersaksi atas perbuatan mulia kita.

Segala perbuatan kita akan kembali pada kita sendiri. Bila yang kita lakukan baik kelak akan berbuah baik juga pada diri kita. Bila yang kita lakukan buruk, kelak keburukan akan berbalik membalas kembali menimpa kita. Semoga kita senantiasa golongan orang yang senantiasa memberikan kebaikan pada orang, hewan, tanaman, bumi dan segala hal yang disekitar kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun