Mohon tunggu...
Ahmad Munadi
Ahmad Munadi Mohon Tunggu... Salesman -

I am Realist Business Enthusiasm *wink

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tidak Semua Madu Itu Sama

5 Desember 2017   08:47 Diperbarui: 5 Desember 2017   09:12 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
picsource: https://coxshoney.com/wp-content/uploads/Honeycomb_FeaturedPic.jpg

Perkara memilih madu, belilah madu yang 100% madu asli. Madu impor tidaklah lebih baik dari madu dari dalam negri, yang terutama adalah keaslian dari madu tanpa tambahan lainnya. Lebah sendiri ada banyak jenis spesiesnya di dunia, tetapi manfaat madu sama. Ibaratnya kita beli ikan tuna, apakah beli ikan tuna dari dalam negri atau dari luar negri? Beli ikan tuna impor lebih mahal. 

Gizi dari ikannya sama, mereka ikan sama-sama hidup di air dan di samudera yang sama, yang terpenting adalah keaslian dari kemurnian dari ikannya. Sama halnya dengan madu, yang terpenting kemurnian dari madu itu sendiri.

Namun perlu diketahui, tambah Kang Fauzi. Perbedaan kualitas madu itu dari kandungan royal jelly dari madu tersebut. Lebah pekerja umumnya hidup 40 hari dan kemudian mati, sedang lebah ratu bisa hidup 3-5 tahun. Perbedaannya karena lebah pekerja makannya adalah madu biasa sedang lebah ratu sejak kecil hanya diasup royal jelly. 

Royal jelly sama-sama bersumber dari bunga dan dihasilkan oleh lebah pekerja, namun jumlahnya terbatas dan sangat langka. Pada koloni lebah, royal jelly hanya boleh dimakan oleh sang ratu lebah. Itulah yang menyebabkan ratu lebah bisa hidup 30x dari lebah biasa. Royal jelly mahal dan sangat langka. Kang Fauzi juga menjual royal jelly tapi dia mengakui produksinya amatlah terbatas. Dia mengaku memasok royal jelly dari pesanan langganannya kepada para artis-artis ternama. Katanya itu rahasia artis tetap sehat dan awet muda.

 Jadi, tunggu apalagi, apa kamu mau dimadu? (apa sih :P)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun