Mohon tunggu...
Ahmad Mulyadi
Ahmad Mulyadi Mohon Tunggu... -

vamos

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Memberikan Ruang Lebih Kepada Pemuda di Pemilu 2014

16 Juli 2013   21:55 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:27 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Partisipasi pemilih pemula dalam pelaksanaan Pemilu Umum (Pemilu) 2014 mendatang, sangat menjadi idaman bagi segenap partai politik yang akan bertarung di pemilu 2014. Pemuda diharapkan dapat berperan aktif dalam meningkatkan tingkat partisipasi dalam pemilu nanti.  Adanya pemilih pemula di tiap pelaksanaan pemilu terus meningkat, sehingga tidak mengherankan apabila partai politik melihatnya sebagai lumbung suara untuk menambah pundi-pundi perolehan suara.

Data yang di peroleh dari Komisi Pemilihan Umum pada Pemilu 2004, jumlah pemilih pemula sekitar 27 juta dari 147 juta pemilih, sedangkan pada Pemilu 2009 ada sekitar 36 juta pemilih pemula dari 171 juta pemilih. Data Badan Pusat Statistik tahun 2010 penduduk Indonesia usia 15-19 tahun adalah 20.871.086 orang, dan usia 20-24 tahun sebanyak 19.878.417 orang, dengan demikian diperkirakan jumlah pemilih muda tahun 2014 sebanyak 40.749.503 orang. Kategori pemilih pemula pun dibatasi dari pemuda yang berusia 17 tahun dan atau baru pertama kali mengikuti pemilu.

Keikutsertaan dalam pemilu yang baru pertama kali diperlukan pendidikan politik sehingga tidak mudah dimobilisir dan diarahkan pilihan politiknya. Banyaknya potensi jumlah suara pemilih pemula tentu menjadi tantangan bagi parpol untuk mendapatkan suara tentunya dengan strategi kampanye untuk menggaetnya. pemilih pemula menjadi tantangan bagi partai politik untuk mendapat suara karena selama ini tidak ada hubungan intensif antara partai dan kalangan pemuda. Tentu hal ini menjadi masalah krusial bagi parpol karena salah satu fungsi organisasi sayap adalah mendekatkan dengan segmen konstituen tertentu untuk meraih suara.

Pemilih pemula mampu dimobilisasi partai tergantung startegi parpol tersebut menjangkau pemilih tersebut. Pemilih pemula juga harus dilibatkan secara aktif dalam organisasi sayap kepemudaan di dalam internal parpol. Setiap segmen pemilih tentu memiliki strategi khusus yang perlu dijalankan parpol untuk meraih suara, termasuk kalangan pemilih pemula. Strategi kampanye yang mampu mendekatkan partai dengan segmen tersebut diperlukan untuk mampu menarik suara dari kalangan tersebut. Partai-partai yang akan menjadi kontestan pemilu jauh-jauh hari sudah merancang dan melancarkan strategi merangkul pemilih. Menyadari pentingnya menggaet suara pemilih pemula itu, Partai Amanah Nasional melakukan berbagai cara untuk mencapainya. salah satu langkah memuluskan pencapresan Hatta adalah dengan mendapatkan suara pemilih sebanyak-banyaknya dalam Pemilu Legislatif 2014 mendatang sampai dua digit.

PAN menargetkan empat sampai lima juta pemilih pemula dan pemuda untuk mencapai double digit. saat ini mesin partai dan seluruh caleg PAN semua tingkatan sudah bergerak. Tak lama lagi seluruh caleg PAN akan digodok bukan saja untuk pemenangan Pileg 2014, tapi siap menjadi juru kampanye pemenangan Hatta. Saat ini PAN mempunyai ormas pemuda berbasis sektor, dimana PAN punya 8 organisasi masyarakat (ormas) dengan anggota lebih 4 juta orang. Dan mereka bekerja show of force yang menunjukkan PAN banyak diminati pemilih pemula.

Ketertarikan pemuda kepada figure Hatta Rajasa, merupakan dampak dari keinginan PAN untuk memasukkan sejumlah anak muda dalam susunan kepengurusan partai, begitu juga dalam hal daftar pencalegan 2014. Hatta memang melakukan pelembagaan politik dan modernisasi partai. Jadi, jika ingin partai di bangun dan kuat harus ada penyegaran, maka diberikan kesempatan bagi anak muda. Menteri Koordinator Perekonomian yang juga Ketua Umum PAN Hatta Rajasa mendapat respon positif dari pemilih pemula karena dianggap memberikan kesempatan luas kepada generasi bangsa untuk tampil ke depan.

langkah Hatta ini untuk menarik simpati anak muda sebagai pemilih pemula, progam tersebut memang diproyeksikan untuk tujuan tersebut, upaya memberikan kepercayaan kepada pemuda dalam berpartisipasi di partai politik. Bukan hanya sekedar pengembira tapi berupaya menjadi bagian nyata dalam pembangunan bangsa ini. Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa mendapat respon positif dari pemilih pemula karena dianggap memberikan kesempatan luas kepada generasi bangsa untuk tampil ke depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun