KERAJAAN TARUMANEGARA
A) LOKASI
   Kerjaaan Tarumanegara merupakan kerajaan Hindu pertama di sebelah barat. Pulau Jawa yang diperkirakan berdiri abad 4M. Secara etimologis, kerajaan tarumanegara berasal dari kata Taruma dan Negara. Taruma diambil dari nama sungai Citarum dan nagara artinya negara atau kerajaan.
B) KEHIDUPAN POLITIK PEMERINTAHAN
- Â Kerjaan Tarumanagara diperkirakan berdiri antara abad 4-5M. Sezaman dengan kerajaan Kutai. Berdasarkan lokasi lokasi penemuan prasastinya,wilayah kerajaan Tarumanegara diperkirakan meliputi hampir seluruh wilayah Jawa barat.
- Rajanya yang terkenal adalah Purnawarman. Dalam prasasti Ciareteun, Raja Purnawarman dianggap sebagai titisan dewa Wisnu yang berhasil menjadi pemelihara dan pelindung rakyatnya.
- Kerjaan Tarumanagara telah menjalin hubungan diplomatik dengan kerjaan kerjaan di Tiongkok. Hal ini diperkuat oleh berita Tiongkok yang menyebutkan kerajaan TO-LO-MO (Tarumanegara) mengirimkan utusan ke Tiongkok tahun 528,536,665,&666 M.
C) KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI
- Kerjaan Tarumanagara termasuk kerajaan agraris. Bertani menjadi mata pencaharian utama penduduknya. Selain itu,berburu dan berdagang menjadi mata pencaharian yang banyak dilakukan oleh penduduknya. Barang barang dagangannya berupa cula badak, gading gajah,emas,dan perak.
- Kehidupan agrasis Tarumanegara dibuktikan dalam prasasti tugu yang menyebutkan adanya titah Raja Purnawarman untuk melakukan penggalian sungai Gomati sepanjang 6.112 tombak (11KM) dan sungai Candrablaga (kali bekasi Sekarang) untuk irigasi dan mencegah banjir.
Baca juga: Prasasti Pasir Awi, Peninggalan Kerajaan Tarumanegara
D) KEHIDUPAN BUDAYA
- Prasasti peninggalan kerajaan Tarumanegara ditulis dengan menggunakan bahasa sansekerta berhuruf Pallawa. Hal ini menunjukkan kemampuan bahasa yang cukup baik dari penduduk kerajaan Tarumanegara.
- Berdasarkan prasasti Ciareteun,penduduk kerjaan Tarumanegara diketahui menganut agama Hindu Wisnu.
- Adapun peninggalan peninggalan kerajaan Tarumanegara adalah sebagai berikut:
- Prasasti Ciareteun, ditemukan ditepi sungai ciareteun dekat hulu sungai Cisadane. Prasasti ini ditulis menggunakan bahasa sansekerta huruf Pallawa. Terdiri dari 4 baris tulisan dan telapak kaki Raja Purnawarman yang dianggap sebagai titisan Dewa Wisnu.
- Prasasti Tugu, ditemukan di kampung batutumbuh,Desa tugu dekat Tanjung Priuk, Jakarta. Ditulis dalam 5 baris tulisan beraksara Pallawa dan bahasa sansekerta.
- Prasasti Kebon Kopi, ditemukan di kampung Muara, Desa Ciareteun Hilir,Cibungbulang, Bogor. Prasastinya dipahatkan dalam satu baris yang diapit oleh 2 buah pahatan telapak kaki gajah.
- Prasasti Muara Cianten, terletak di muara Kali Cianten,Kampung Muara,Desa Ciareteun Hilir, Cibungbulan, Bogor. Inskripsi ini belum dapat dibaca. Inskripsi ini dipahatkan dalam bentuk aksara yang menyerupai sulur-sulsuran, oleh para ahli disebut aksara Ikal.
- Prasasti Jambu, terletak disebelah bukit (pasir) Koleangkak, Desa Parakan Muncang, Nanggung,Bogor. Inskripsinya dituliskan dalam 2 baris tulis dengan aksara Palladium dan bahasa sansekerta.
- Prasasti Cidanghiang, terletak di tepi Kali Cidanghiang, Desa Lebak, Munjul, Tangerang Selatan. Dituliskan dalam 2 baris tulisan beraksara Pallawa dan bahasa sansekerta.
- Prasasti Pasir Awi, terdapat di sebuah bukit bernama Pasir Awi,di kawasan perbukitan Desa Sukamakmur,Jonggol,Bogor. Inskripsi prasasti ini tidak dapat dibaca karena inskripsi ini lebih berupa gambar (piktografi) daripada tulisan. Di bagian atas inskripsi ini terdapat sepasang telapak kaki
Baca juga: Harumnya Dupa di Muara Cianteun, Sisa Kerajaan Tarumanegara
Thx for read
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H