Mohon tunggu...
Ahmad Mujiyarto
Ahmad Mujiyarto Mohon Tunggu... Guru - sedang belajar

Hanya seorang yang belajar menjadi Guru SD yang Baik dan Benar...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menjadi Orang Tua Modern ala Rosulullah SAW

16 April 2015   10:35 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:02 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14291549021262144292

Perkembangan zaman begitu cepat, sudah banyak yang berubah dari waktu ke waktu, permasalahan yang dihadapi oleh orangtua dari zaman ke zaman. Anak-anak kita hidup selalu dengan zamanya, masalah yang dihadapi anak selalu berbeda-beda. Akan tetapi di dalam agama Islam, yang sudah kita yakini bersama, bahwa setiap masalah kehidupan yang hadir dalam hidup kita, jalan keluarnya sudah Allah siapkan. Asal kita mau berusaha untuk mencarinya, Allah memberikan jalan keluar lewat contoh dari manusia Agung, Rosulullah Muhammad SAW yang telah menjelaskan secara detil bagaimana seorang muslim menjalani proses kehidupannya. Karena tak ada yang bisa menjamin hidup kita kecuali Allah, Allah yang paling tahu tentang kondisi dan masalah kita. Ketika Allah sudah menetapkan bahwa Rosulullah adalah teladan, maka apa yang sudah beliau (Rosulullah) contohkan, maka itu bisa digunakan disetiap zaman manapun. Al-Qur'an adalah akhlak beliau, dan Al-Qur'an tetap akan realistis disetiap zaman manapun.

Ada masalah dengan Anak Kita?

Kalau ada masalah dengan anak jangan dulu salahkan lingkungan dan sekolah, tetapi instropeksi diri dulu sebagai orang tua.Parenting yang umum di masa kini vs Parenting Nabawiyah :

Parenting masa kini didasarkan pada hasil penelitian, sedangkan parenting nabawiyah berdasarkan qur’an dan sunnah nabi. Perbedaannya ; hasil penelitian dapat berubah dari waktu ke waktu, sedangkan Al Qur’an telah dijamin kekonsistenannya oleh Allah. Contoh ketidakkonsintenan hasil penelitian ; musik mozart. Tahun 1993 hasil penelitian menunjukkan bahwa diperdengarkan musik klasik dapat meningkatkan kecerdasan. 15 tahun kemudian ada penelitian yang membantah hal tersebut, bahwa memperdengarkan musik klasik sama sekali tidak ada pengaruhnya pada anak. Parenting Nabawiyah ; ikuti contoh dari Rasul. Karena Rasulullah adalah rujukan terbaik dalam berkeluarga. “Sebaik-baik kalian adalah yang terbaik bagi istrinya dan aku adalah orang yang terbaik diantara kalian terhadap istriku.”(HR. At Thirmidzi no 3895)

Tujuan Pendidikan yang sebenarnya

Al Qur’an dan sunnah Nabi seharusnya dijadikan rujukan utama. Bila ada hasil penelitian yang tidak sesuai dengan Al Qur’an, tinggalkan hasil penelitian tersebut dan ikuti Al Qur’an. Kita membutuhkan pertolongan Allah dalam mendidik anak-anak, karena kita menghadapi manusia yang memiliki hati. Dan hati itu milik Allah. Hati manusia berada diantara jari jemari Allah. Allahlah yang membolak-balikkan hati manusia. Mintalah pertolongan Allah dalam mendidik anak-anak. Karena hanya Allah yang dapat menggerakkan hati.  Tujuan pendidikan : memiliki akhlak yang baik..sebelum menuntut akhlak yang baik pada anak, instropeksi dulu bagaimana akhlak kita selaku orangtua. Yang paling tahu (akhlak) keseharian kita adalah keluarga, termasuk pembantu yang tinggal dirumah kita. Seperti apa keluarga atau pembantu kita akan memberikan testimoni tentang kita ?

Gambaran : Anas Bin Malik menjadi pembantu Rasul selama 10 tahun. Menurut Anas, Rasul tidak pernah marah, tidak pernah mempertanyakan kenapa bila ada yang salah. Menurut Anas pula, Rasul adalah yang paling baik akhlaknya.

Beratnya Tanggung Jawab Orangtua

Mendidik anak agar menjadi shaleh, qurrata’ayyun (penyenang hati), wajalna lil muttaqina imama (imam / pemimpin) bagi orang yang beriman. Dalam islam, tidak ada istilah remaja, yang ada hanyalah mukallaf. “Dan setiap kamu adalah pemimpin” Siapkan anak menjadi dewasa dan bertanggungjawab. Setelah anak baligh, setiap amal perbuatannya akan dicatat malaikat. Ia akan bertanggungjawab atas perbuatannya, tidak ada keringanan/pemakluman : “Ah, maklum masih usia remaja”

Biasakan sejak kecil ajak anak ke masjid. Figur remaja unggul: Hasan Al Banna 23 tahun mendirikan organisasi islam besar. Imam Syafi’I 9 tahun hafal qur’an. Usamah bin Zaid 18 tahun memimpin perang. Remaja sekarang apa kontribusinya ?

Anak dan remaja kita sekarang dalam kepungan : seks bebas, pornografi, miras, narkoba.

Tips menghindarinya :

1.Menghadirkan Allah setiap saat. Hati diterapi sejak kecil..setiap malam ucapkan dalam hati : Allah melihatku, Allah mengawasiku, Allah bersamaku. Inilah terapi Sahl At Tusturi yang diajarkan pamannya diucapkan tanpa menggerakkan lidah, rasakan pengaruhnya, perbanyak intensitasnya.

2.Jadilah sahabat anak dan siapkan waktu. Berhentilah beraktivitas ketika anak mengajak berbincang.

3.Didik anak dengan tanganmu dan hatimu sendiri.

4.Jangan gaptek ( gagap teknonolgi ) ya ayah dan bunda??

5.Ingatkan misi keluarga berkumpul di surga Allah SWT.

6.Doakan mereka doa doa..dan doa

Semoga Artikel sederhana ini bisa memberikan manfaat bagi kita semua, dan semoga Allah SWT senantiasa memberikan kemudahan dalam kita mendidik anak-anak kita dengan penuh cinta dan tanggungjawab. Sungguh tak ada harta kemewahan dunia yang bisa  membahagiakan,kecuali memiliki anak yang sholih.

Pemateri :

-       Ustadz Elvin Sasmita, S.Kom (Parenting Nabawiyah, Cahaya Siroh)

-Ustadzah Sri Vira Chandra D S.S., M.A. (AILA, Aliansi Cinta Keluarga Indonesia, Ketua Bidang Dakwah PP Wanita Islam)

Sabtu, 14 Februari 2015 Masjid Nurullah, Kalibata City, Jakarta Selatan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun