Mohon tunggu...
Ahmad Mujiyarto
Ahmad Mujiyarto Mohon Tunggu... Guru - sedang belajar

Hanya seorang yang belajar menjadi Guru SD yang Baik dan Benar...

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Menjadi Citizen Jurnalism Provokator

18 November 2011   13:56 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:30 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Jika mendengar kata provokator,ingatan saya tak lepas dari seorang penulis buku best seller,yang mampu menjadikan setiap tulisannya adalah sebuah aksi provokasi.

Saya dahulu sering sekali mendengarkan suaranya disebuah radio,dia selalu menyerukan tentang provokasi,dalam setiap lini kehidupan.

Provokasi dalam arti Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah perbuatan untuk membangkitkan kemarahan;tindakan menghasut;penghasutan;pancingan sebaiknya mereka menyadari bahwa yang ditimbulkannya itu akan mengundang  pertumpahan darah.

Nampaknya arti dalam KBBI itu harus direvisi,tidak hanya berhenti pada perbuatan membangkitkan kemarahan,yang mengundang pertumpahan darah.Karena perkembangan bahasa juga terus mengalami perbedaan dari tahun-ke-tahun.

Meski demikian makna dari Provokasi memang tak terpisah dari kata kerja "Hasut",yang di tambah dengan huruf imbuhan peng-an menjadi "Penghasutan".

Seorang provaktor harus mampu menggunakan bahasa yang mampu menghasut seseorang untuk melakukan sesuatu,untuk berubah,untuk menjalankan sebuah aktivitas.

Bahasa Provokasi inilah yang kemudian sangat sulit,untuk diterapkan pada sebuah kondisi seseorang yang mempunyai pakem idealis,yang berjalan dengan alur pikiran yang konsentris,lagi kritis.

Tapi bagi keumuman kita,orang-orang yang belumlah cukup memiliki idealisme pemikiran,dan teori ilmu pengetahuan kekinian,informasi terbaru,tentu akan sangat mudah menyerap kata-kata provokasi,apalagi yang dikatakan oleh seorang provokator benar-benar mampu memberikan pencerahan.

Seperti kasus-kasus tawuran Mahasiswa,pelajar,Warga Masyarakat tak lepas dari hasutan seorang provokator,maka ketika terjadi sebuah upaya penangkapan oleh aparat keamanan,yang menjadi incaran penangkapan adalah sang provokatornya,yang menjadi dalang dari terjadinya sebuah peristiwa.

Bagaimana jika seorang Pewarta warga menjadi "man provocator",maka ini adalah nilai lebih yang harus tetap diupayakan.Untuk mengarahkan,menghasut,dan memancing,menginspirasi  para pembacanya untuk bertindak sesuatu seusai membaca liputannya,atau tulisannya.Minimal untuk memikirkannya,apalagi mencerahkan.

Tentu dengan tetap memegang kode etik kejurnalistikan,seorang jurnalis provokator harus benar-benar mempunyai nyali dan jiwa besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun