Mohon tunggu...
Ahmad Mujiyarto
Ahmad Mujiyarto Mohon Tunggu... Guru - sedang belajar

Hanya seorang yang belajar menjadi Guru SD yang Baik dan Benar...

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

Ku Semai Cinta Ini Untukmu

3 Oktober 2011   02:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:24 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

--♥♥♥>>>Ku Semai Cinta ini Untukmu--<<<

Kembali ingin ku goreskan...rintihan pena ini,mengayun menemaniku dalam sepinya malam-malam..Telah lama sudah,pena ini diam tak tergerak melukiskan kilauan kata-kata..yang sejatinya dia masih terkumpul di pesona langit hati..namun terlalu sulit untuk ku terjemahkan dalam Bahasanya.. ku buka lembaran-lembaran kisah sejarah kehidupan manusia..bersama dengan beragam hikmah indah di dalamnya..rasanya ingin ku berbagi bersamamu kawan.. Dari Ahmad bin Said dari bapaknya,ia berkisah: "Di kufah terdapat seorang pemuda yang rajin beribadah,Ia selalu ke masjid,tidak pernah tidak.Dia pemuda yg tampan dan berperangai Baik.Lalu ada gadis cantik dan cerdas yang jatuh hati kepadanya.Selang beberapa lama,suatu hari gadis itu berdiri di jalan menuju masjid yg di lewati pemuda itu. "Gadis itu berkata:"Dengarkanlah Ucapanku,kemudian setelah itu terserah kamu." Pemuda itu berlalu tanpa menjawab apapun. Sewaktu Pemuda itu pulang dari masjid gadis itu masih berdiri di tempatnya semula di jalan itu.kemudian Dia berkata,"Wahai Fulan,dengarkanlah Ucapanku."Pemuda itu lantas serba salah.Dia menjawab,"Ini adalah perbuatan yg bisa menimbulkan prasangka buruk.Sementara aku tidak menyukai hal itu." Gadis itu berkata,"Demi Alloh,tidaklah aku berdiri di sini karena ketidaktahuanku tentang dirimu.Naudzubillah,kalau orang-orang melihat seperti itu dariku.Yang membuatku berani dalam urusan ini(Berhubungan dengan lawan jenis) adalah pengetahuanku bahwa sedikit dari hal ini menurut orang-orang banyak,dan kalian para ahli ibadah dalam urusan ini bisa berubah oleh sesuatu yang paling remeh.Yang ingin aku katakan kepadamu adalah anggota tubuhku selalu tertuju padamu,Maka Alloh...Alloh pertimbangkanlah urusanku dan urusanmu." Pemuda itu kemudian pulang,Di rumah dia hendak sholat,tetapi tidak bisa melakukannya,Dia menulis surat dan keluar dari rumahnya.Ternyata wanita itu masih berdiri di tempatnya.Surat itu lantas di berikan kepadanya ,lalu dia pulang kembali kerumah. Tulisan itu berisi,"Bismillahirrohmanirrohim..Ketahuilah,Wahai gadis,bahwa jika ada seorang muslim yang bermaksiat kepadaNya,maka Dia akan menutupinya.Jika dia mengulanginya,maka Alloh tetap menutupinya.Tetapi jika ia telah memakai pakaian kemaksiatan,maka Alloh akan murka dengan kemurkaan di mana langit,bumi,gunung,pohon dan hewan-hewan tidak kuasa menanggungnya.Siapa yang kuat menanggung MurkaNya...?? Jika apa yang kamu sebutkan itu suatu kebatilan,maka aku mengingatkanmu akan suatu hari ketika langit seperti luluhan perak dan gunung seperti kapas.Ummat manusia berlutut di hadapan Alloh Yang Maha Besar lagi Maha Agung,aku sendiri demi Alloh,tidak mampu memperbaiki diriku,lalu bagaimana aku mampu memperbaiki orang lain?Jika apa yang kamu sebutkan itu benar(ingin mengobati Luka),maka aku harus menunjukkanmu kepada seorang dokter yang bisa mengobati luka yang perih dan rasa sakit yang pedih.Dia Adalah Alloh Robbul 'Alamiin.KepadaNyalah kamu harus berlari dengan permohonan yang benar,Aku sendiri telah sibuk-tak sempat memikirkanmu- dengan firman Alloh: "Berilah mereka peringatan dengan hari yang dekat(hari kiamat)ketika hti menyesak sampai di kerongkongan dengan menahan kesedihan.Orang-orang zhalim tidak mempunya teman setia seorang pun.dan tidak pula mempunyai seorang pemberi syafaat yg di terima syafaatnya.Dia mengetahui pandangan mata khianat dan apa yang di sembunyikan oleh hati.DanAlloh menghukum dengan keadilan.Dan sembahan-sembahan yg mereka sembah selain Alloh tiada dapat menghukum dengan sesuatupun.Sesungguhnya Alloh Maha Mendengar lagi Maha Melihat."(Qs.Al-mukmin 18-20)..Adakah tempat berlari dari ayat ini...?? Beberapa hari kemudian gadis itu kembali berdiri di jalan yang di lewati pemuda itu,Manakala melihatnya dari jauh,pemuda itu hendak kembali supaya tidak melihatnya.Tetapi gadis itu berkata:"Wahai pemuda jangan kembali,Karena tidak ada pertemuan setelah ini,kecuali di hadapan Alloh,"Lalu dia menangis dengan keras.Gadis itu berkata,"Aku memohon kepada Alloh di mana kunci hatimu berada di TanganNya agar memudahkan urusanmu yang sulit."Kemudia gadis itu mengikutinya dan berkata,"Bermurah hatilah kepadaku dengan Nasihat yang bisa aku bawa,Berikanlah kepadaku wasiat yang bisa aku kerjakan." Pemuda itu berkata,"Bertakwalah kepada Alloh,Jagalah dirimu Ingatlah firman Alloh: "Dan Dialah yang menidurkanmu di malam hari dan Dia mengetahui apa yang kamu kerjakan pada siang hari."(QS.Al-An'am:60). Gadis itu tertunduk,Dia Menangis lebih keras dari tangisannya yang pertama,Setelah itu dia pulang ke rumahnya... sejak itu dia tidak lagi keluar dari rumah,di berkonsentrasi beribadah Kepada Alloh.Dia tetap seperti itu hingga meninggal dalam kesedihan.Pemuda itu mengingatinya,Ia menangis..karena kasihan kepadanya... Gadis itu tidak meraih apa-apa dari orang yang di cintainya,tetapi dia meraih jalan yang baik dan amal yang shalih.Karenanya Alloh memberikannya taufik kepada Taubat dan memudahkannya untuk beribadah karena sebab nasihat pemuda itu.Semoga Di Akhirat dia meraih apa yang diinginkannya dan berkumpul bersama orang-orang yg di cintainya... karena cinta itu ku semai untukmu...dan kan kupetik nanti ketika panen akhirat(Syurga)..bersama dalam kehidupan nan berkekalan... selesai di tulis ulang di pagi hari sabtu Bersama secercah Rasa... dari buku.. "Ensiklopedi Kisah Generasi Salaf karya:Ahmad Salim Baduwailan.. penerbit Elba". ©matapena© ----------♥♥♥-Semoga Bermanfaat,bagi yg membacanya-------♥♥♥♥-- -----------------------dan mengambil pelajaran darinya--------------------

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun