Mohon tunggu...
Ahmad Mujiyarto
Ahmad Mujiyarto Mohon Tunggu... Guru - sedang belajar

Hanya seorang yang belajar menjadi Guru SD yang Baik dan Benar...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kisah Nyata Seorang GAY,Berhasil Mendapatkan Mangsanya

18 Februari 2012   15:58 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:29 75335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Ada-ada saja kelakuan GAY satu ini,kenakalannya tak jua menurun dan berubah  setelah seringkali diperingatkan oleh warga dilingkungan saya.Baim demikianlah nama pemuda kemayu yang sering bolak-balik memelototi saya dan teman-teman saya,sorot matanya yang tajam bak harimau siap menerkam mangsa,sorot matanya menyeramkan.Dan akan membuat orang yang belum banyak mengenalnya akan menjadi sangat keheranan.

Tapi bagi saya dan teman-teman,tentu bukanlah menjadi barang yang baru kalau dia memperlihatkan kelakuan Sinting dan tak normal yang seringkali mengganggu kenyamanan para pemuda disekitar tempat tinggal saya.

Banyak warga yang menyarankan agar jika dia sedang melototi kita,gertak dan tempeleng saja(hemm..kelihatannya agak sadis ya..),agar dia kapok dan sadar dan tidak lagi berani dengan kita.Namun agaknya saran kedua ini hanya teman saya yang berani melakukannya,benar saja ketika Baim sedang memperhatikan teman saya,dan berlagak khas kemayunya dengan menggrayangi teman saya,dengan sigap Baim di hadiahi bogem mentah yang cukup keras dan menyakitkannya.Tetapi anehnya dia tetap saja tak bosan dan menyesali atas perbuatannya.Esok harinya dia tetap berperilaku yang sama,dan tak sedikitpun menunjukkan perubahan.

Saya terkadang berpikir,bagaimanakah caranya agar seorang Gay bisa sembuh dari penyakit sinting yang mengerikan itu.Penyakit peninggalan kaum Sodom di Zaman Nabi Luth,yang telah diluluhlantakkan Oleh azab Tuhan yang tak tereperikan.Namun dizaman ini dan dizaman-zaman yang akan datang pasti peninggalan kaum sodom itu tetap saja akan tumbuh dan bercokol,bak cendawan dimusim semi.

Hari ini,kisah perburuan Baim pemuda kemayu dalam mendapatkan mangsanya itu tengah kembali melancarkan aksinya.Kali ini korbannya adalah seorang pemuda pendatang dari kampung ,berparas putih,bersih dan wajah yang cukup tampan.Benar saja Pemuda kemayu itu tergiur dengan ketampanannya.

Siang itu,ketika pemuda kampung yang belum mengenal Baim,sontak dikagetkan dengan kedatangan Baim yang tiba-tiba menyatroni kamar kontrakannya yang baru saja dia sewa dari Pak Haji Jumri,ketua mushola tempat saya biasa beribadah disana.

Pemuda itu,dengan nada gugup mempersilahkan Baim masuk kedalam kamarnya,dengan basa-basi khas kemayunya,cukup efektif membuat pemuda kampung itu tak menaruh curiga.

Tetapi ketenangan pemuda itu mulai diusik,ketika secara perlahan-lahan tangan Baim meraba-raba pahanya,kepala dan rambutnya dielus-elus..,tak cukup itu Baim meneruskannya dengan mengelus-elus dada sang Pemuda itu,dan ...... Pemuda itu akhirnya tak kuat lagi,dengan hati dan badan yang bergetar hebat,dia lantas lompat berdiri dan keluar dari kamarnya dan mencari pertolonagn terhadap warga sekitarnya.

Para wargapun bertanya bagaimana ceritanya,dan pemuda kampung itu membeberkan kisahnya dan kesintingan Baim yang sudah kelewat batas,dan terang-terangan melancarkan aksinya.

Dan sialnya,selalu para pendatang baru yang menjadi korbannya.Bagi warga sekitar tak ada yang bisa memberikan solusi yang terbaik atas penyakit homo yang sinting dan bisa dengan mudah menyebar ke siapapun itu,kecuali hanya bisa dengan berhati-hati terhadap Baim dan jangan terlalu menanggapi setiap perkataannya.

Bagi anda sekalian,kiranya cukup berhati-hatilah ketika ada seorang yang secara tiba-tiba begitu akrab dan terlihat begitu akrab,padahal kita belum pernah sama sekali mengenalnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun