Benarkah Al-qaidah berada dibalik serangan 11 september,yang diklaim oleh pemerintah AS jumlah orang yang meninggal adalah 3000 orang..? Dengan berbagai dalih dan pemberitaan atas segala kemungkinan,berikut ini Isu konspirasi yang kemudian mencoba diketengahkan,pasti didukung dengan data-data dan kejanggalan yang didapatkan sebelum dan sesudah kejadian 11 september 1.WTC Runtuh Karena Bahan Peledak Sejumlah fisikawan maupun penggemar teori konspirasi dan pakar teknik sipil percaya gedung WTC diledakkan dari dalam. Bukan karena semata ditubruk pesawat. Ini berasal dari teknik bangunan WTC yang tertanam kokoh tapi hancur hingga ke dasar. Menurut mereka, ada sejumlah besar bahan peledak disimpan di WTC di tempat-tempat strategis. 2.AS Sudah Mengetahui Akan Diserang Presiden AS saat itu, George W Bush mengatakan bahwa tidak ada seseorang pun di pemerintahannya yang membayangkan negara superpower itu bakal diserang lewat pesawat yang menubruk gedung pencakar langit. Namun beberapa pekan sebelumnya, ketika Bush dan sejumlah pemimpin G8 di Genoa, Italia, sudah memperhitungkan skenario tersebut. Mereka menempatkan misil antipesawat di dekat tempat pertemuan. Sebelumnya, Italia mendapat ancaman akan diserang lewat pesawat. 3.Kotak HitamSetiap pesawat memiliki dua kotak hitam yang menyimpan informasi penerbangan. Anehnya, tidak ada satupun kotak hitam dari dua pesawat yang menghantam gedung WTC. Namun belakangan, para pekerja yang membersihkan sisa sisa WTC mengatakan mereka menolong agen federal mengambil tiga dari empat kotak hitam di sana. Dan kotak hitam di Pentagon pun diklaim sudah sangat rusak untuk dibaca. Kotak hitam yang bisa dibaca umum hanyalah dari United 93 yang jatuh di Pennsylvania. 4.Demi Minyak Menghancurkan WTC akan membuka jalan bagi negara-negara barat untuk menguasai aset-aset minyak di Timur Tengah. Penggemar teori konspirasi yakin para perusahaan minyak raksasa memiliki sumber daya untuk membuat serangan tersebut. 5.Aksi CIA dan Mossad Mantan presiden Italia ikut memberi teori konspirasi. Menurut dia, ada informasi dari kaum kiri Italia yang menyatakan CIA dan Mossad ada di belakang serangan WTC. Sehingga mereka menjadikan Islam dan Muslim sebagai kambing hitam. Bahkan lembaga intelejen Pakistan Inter-Service Intelligence mengklaim tahu ada rencana tersebut. (sumber:www.republika.co.id) Lalu bagaimana dengan pidato Osamah Bin Laden pimpinan al-qaidah,yang mengklaim bahwa dirinyalah yang berada dibalik serangan 11 september itu. Di bawah ini,saya sertakan isi transkrip pidato Osama Bin Laden,terkait serangan itu,yang dilansir Milis Nasional Indonesia (PPI-India) Transkrip Pidato Osama Bin Laden Laporan: JPNN, Jakarta Anda, orang Amerika, apa yang akan saya sampaikan adalah cara terbaik menghindari tragedi Manhattan (11 September) lain, tentang perang, penyebab dan akibatnya. Rasa aman adalah dasar terpenting bagi kehidupan manusia. Manusia bebas tidak akan menyerahkan keamanannya. Ini bertentangan dengan klaim Bush yang menyatakan kami membenci kebebasan. Akan saya jelaskan mengapa kami tidak menyerang Swedia, misalnya. Orang yang membenci kebebasan tidak memiliki jiwa kebanggaan seperti jiwa 19 orang (yang tewas saat melaksanakan tugas 11 September 2001). Semoga Tuhan mengampuni mereka. Kami melawan Anda (Amerika Serikat) karena kami merdeka dan menentang ketidakadilan. Kami ingin mengembalikan kemerdekaan negara kami. Seperti Anda merusak kedaulatan kami, kami akan mencabik-cabik kedaulatan Anda. Saya sangat terpana kepada Anda. Empat tahun berlalu sejak tragedi 11 September. Tapi, Bush masih saja suka mendistorsi dan membuat dunia bingung. Dia (Bush) juga terus menjauhkan Anda dari kenyataan sebenarnya (serangan 11 September). Karena itu, dengan alasan yang sama, ada kemungkinan kejadian (11 September) terulang lagi. Saya akan menjelaskan mengapa terjadi serangan 11 September. Saya berkata jujur tentang menit-menit menjelang keputusan 11 September, sehingga Anda akan berpikir. Saya bersumpah atas nama Tuhan bahwa ide menyerang WTC tidak pernah terlintas di benak kami sebelumnya. Keamanan Anda ada di tangan Anda sendiri. Namun, setelah melihat keadaan yang berkembang terlalu jauh, kami melihat ketidakadilan di mana-mana. Terutama ulah aliansi AS-Israel terhadap warga Palestina dan Lebanon. Saya mulai berubah pikiran. Saya teringat kejadian di masa lampau pada 1982 dan kejadian serupa. Saat itu, AS mendukung invasi Israel terhadap Lebanon dengan bantuan armada keenam AS. Di saat sulit itulah, saya melihat berbagai keputusan sulit yang datang di pikiran saya. Tapi, di balik semua itu, jauh di lubuk hati saya, saya sangat menentang ketidakadilan dan ingin menghukum pelakunya. Ketika saya melihat puluhan gedung Lebanon hancur, langsung terlintas keinginan untuk menghukum pelakunya seperti di Lebanon. Ini agar orang di AS bisa merasakan apa yang dirasakan warga Lebanon, karena wanita dan anak-anak terbunuh. Kami tidak kesulitan mengatasi Bush dan pemerintahannya. Sebab, semua mirip rezim yang memerintah negara kami. Pemerintah kami sebagian dipegang militer dan sebagian lagi diatur anak-anak raja dan presiden. Kami cukup berpengalaman dengan mereka. Kedua penguasa itu bersikap tidak adil, arogan, serakah, dan korupsi. Hal itu makin menjadi sejak Bush senior mengunjungi wilayah tersebut. Sebagian rakyat berharap kedatangan Bush bisa memberi perlindungan. Kenyataannya, Bush senior justru membela kerajaan dan militer. Situasi ketidakadilan terus berjalan di bawah kedua rezim. Mereka berkuasa bertahun-tahun, mengorupsi uang rakyat tanpa ada yang mengendalikannya. Perlahan, dia (raja) menurunkan kediktatoran dan penindasan kepada anak cucunya dengan mengesahkan UU Patriot dengan dalih melawan terorisme. Bush senior sangat mendukung UU itu dan pemerintahan anak raja. Dia juga tidak lupa menceritakan kehebatan pemimpin Arab ke Florida, untuk mengambil keuntungan di saat kritis. Kami akhirnya sepakat dengan Imam Amir Mohammad Atta (pemimpin serangan 11 September). Rencananya, kami harus menyelesaikan operasi ini dalam 20 menit sebelum Bush dan pemerintahannya menyadari serangan tersebut. Kami tidak menyangka bahwa panglima tentara AS meninggalkan 50 ribu warganya di menara kembar dan ketakutan menyelimuti mereka. Padahal, mereka sangat membutuhkan kehadirannya. Itu karena dia menganggap enteng ancaman kami. Dia (panglima tentara AS) lebih mementingkan urusannya sendiri dari pada mencegah pesawat itu menabrak gedung WTC. Kami menyingkat waktu tiga kali lipat dari yang diperkirakan sebelumnya. Alhamdulillah. Keamanan Anda (warga AS) tidak berada di tangan Kerry, Bush, atau Alqaeda. Sebab, keamanan itu berada di tangan Anda sendiri. Setiap negara yang menghormati kedaulatan kami otomatis tidak akan kami ganggu.*** (sumber : www.freelists.org ) Lalu dimanakah kebenaran yang sebenarnya...?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H