“ Apabila engkau marah dalam keadaan berdiri, maka duduklah, jika engkau masih marah, maka berbaringlah, dan jika masih marah maka ambillah air wudhu.” ( HR. Abu Dawud)
Sungguh sangat luar biasa, contoh teladan yang diberikan oleh Nabi Muhammad, di zaman dahulu, dimana belum terdapat kecanggihan teknologi dan bukti ilmiah seperti sekarang, namun bisa merumuskan sebuah teknik yang dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk bisa membantu meredam rasa amarah.
Teknik Rasulullah dalam mengendalikan amarah yang kemudian sekarang secara ilmiah dikenal sebagai “breaking state”, yang berarti pemutusan pola dari suatu kondisi tertentu, baik berupa ucapan maupun gerakan dengan tujuan untuk beralih ke kondisi yang baru. “ state” adalah kondisi seseorang yang berkaitan dengan fisik dan mentalnya disaat tertentu yang secara fisiologis mempengaruhi semua tindakannya. “State” dapat dibedakan menjadi : state positif, netral, dan negatif. Baik state positif maupun negatif memiliki grafik yang terus bergerak, yang membedakan adalah pada state positif, pola grafiknya naik yang menghasilkan energy vibrasi positif. Sedangkan, pada state negatif pola grafiknya menurun yang berarti menghasilkan energi vibrasi negatif.
Berdasarkan level energi, menurut David R. Hawkins, M.d.,Ph.D., ketika seseorang berada dalam keadaan marah, nekat, takut, rasa malu, kesedihan mendalam, dan apatis, energy yang dipancarkan adalah negative.
Rasulullah SAW, menganjurkan kepada kita untuk mengubah posisi tubuh ketika sedang marah. Jika kita marah dalam keadaan berdiri, maka kita cari kursi dan coba untuk duduk, diam sejenak. Jika dalam posisi duduk masih saja tidak bisa menahan amarah, coba untuk berbaring, diam sejenak. Jika masih saja ada perasaan marah, maka segeralah ke kamar mandi untuk ambil air wudhu dan berwudhulah. Insyaallah cara ini dapat anda gunakan untuk bisa membantu meredakan marah yang sedang memuncak.
Karena sesungguhnya marah itu adalah bara api neraka yang sedang disulut oleh syetan kedalam hati kita, agar kita berbuat diluar kendali iman dan akal sehat kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H