Mohon tunggu...
Ahmad Mujir
Ahmad Mujir Mohon Tunggu... Wiraswasta -

Sedang mencoba menjadi Hamba Allah yang baik. Insya Allah ada jalannya, Amin.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Lembaga Survey Minta Ahok Mundur

26 November 2016   17:10 Diperbarui: 26 November 2016   17:49 3649
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : Kompas.com

Ketua Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA dalam kesempatannya menanggapi merebaknya rencana demonstrasi menuntut penyelesaian kasus Ahok, yang diduga ditunggangi aksi menggulingkan pemerintahan Jokowi. Dalam Tajuknya yang berjudu “Kalahkan Ahok Yes, Lengserkan Jokowi No!” Denny JA mengatakan bahwa mengalahkan Ahok adalah sebuah hal yang sehat dalam sebuah demokrasi. Akan tetapi rencana mendongkel Jokowi adalah hal yang terlarang bagi tradisi pemerintahan yang baik.

Sebelum membahas lebih jauh, dirinya memberikan pemahaman tentang perbedaan mengalahkan dan mendongkel. Mengalahkan berarti menganti dengan prosedur yang demokratis, sedangkan mendongkel  merujuk pada pergantian pimpinan melalui prosedur yang tidak demokratis.

Mengalahkan Ahok menurutnya adalah hal yang sah-sah saja, karena dengan mengalahkan Ahok akan ada dua point yang dapat dicapai. Pertama, mengalahkan Ahok sama artinya dengan meneruskan tradisi baku good governance.Dimana seorang pejabat biasanya akan mundur bila berstatus tersangka. Misalnya Menteri Jero Wacik, dan Surya Darma Ali. Tak cuma pejabat publik yang mundur dari jabatannya setelah berstatus tersangka, bahkan pejabat partai yang berstatus tersangka juga mengundurkan diri. Misalnya, Anas Urbaningrum yang saat menjadi tersangka menjabat sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, dan Rio Capella Sekjen Partai Nasdem.

Kedua, mengalahkan Ahok sama dengan menghindari kebohongan publik. Karena jika Ahok terpilih otomatis yang akan menjadi Gubernur ya Djarot bukan  Ahok. Hal tersebut terjadi karena Ahok sedang menjalani proses hukum. Sebagai seorang yang berstatus tersangka Ahok mungkin saja diputuskan bersalah atau bahkan tidak bersalah, bisa dipenjara atau bahkan bebas.

Akan tetapi, faktor lain yang harus diperhatikan oleh hakim menurut Denny JA adalah reaksi sosial. Tak hanya masyarakat Islam, bahkan tokoh sekelas Dien Syamsuddin sudah membuat pernyataan publik. Bahwa ia sendiri yang akan terjun memimpin perlawanan jika Ahok dibebaskan dari hukum. Dengan pernyataan tersebut sudah jelas jika sampai Ahok bebas akan ada gerakan massa yang lebih besar dan liar. Tetapi yang harus diwaspadai menurutnya dalam gerakan yang membesar, selalu ada niatan lain. Di dalamnya akan ada kelompok kecil yang lebih ektrem dan radikal. Yang memiliki agenda lebih dari mengalahkan Ahok, tetapi mengarah pada mendongkel Jokowi.

Hanya SBY Presiden Indonesia yang memiliki riwayat baik, dalam memimpin menurut Denny JA. Riwayat baik disini adalah tak diturunkan atau tersandung masalah di akhir masa jabatannya. Semoga tradisi yang dimulai SBY akan diteruskan oleh Jokowi dan presiden selanjutnya. Oleh karena itu gerakan 4 November, 2 Desember atau selanjutnya sebaiknya fokus meminta keadilan untuk kasus Ahok saja. Jika tidak menyukai Jokowi kalahkan di Pilpres 2019 nanti, jangan mendongkel Jokowi dengan menunggangi kasus Ahok.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun