Joseph M. Juran, Â pelopor manajemen mutu modern, dikenal luas atas kontribusinya yang signifikan terhadap dunia bisnis dan industri, terutama melalui konsep revolusionernya, "Trilogi Juran." Konsep ini merupakan landasan penting bagi manajemen mutu yang efektif di berbagai organisasi.
Mengenal Joseph M. Juran
Juran lahir di Rumania pada tahun 1904. Juran berimigrasi ke Amerika Serikat bersama keluarganya ketika ia berusia lima tahun. Setelah lulus dari Universitas Minnesota pada tahun 1924, Juran bergabung dengan departemen inspeksi di pabrik Hotham milik Bell Telephone Company. Disana ia mulai meneliti prinsip-prinsip universal, termasuk Prinsip Pareto (Nesta Silvana, 2024).
Karier Juran dimulai di Western Electric, tempat ia mengembangkan pendekatan sistematis terhadap pengendalian kualitas. Pada tahun 1951, Juran menerbitkan buku fenomenalnya, "Quality Control Handbook", yang menjadi panduan utama dalam bidang ini. Buku tersebut tidak hanya mengupas teknik, tetapi juga menyoroti pentingnya faktor manusia dalam keberhasilan pengelolaan kualitas.
Juran sebelumnya dianugerahi Order of the Sacred Treasure oleh Kaisar Jepang atas kontribusinya dalam meningkatkan kualitas budaya Jepang dan memperkuat persahabatan antara Amerika Serikat dan Jepang. Kontribusi Juran yang paling terkenal meliputi "Tiga Langkah Penting Menuju Kemajuan Juran, Sepuluh Langkah Menuju Peningkatan Kualitas Juran, Prinsip Pareto, dan Trilogi Juran.. Selain itu, Juran mengembangkan konsep Manajemen Kualitas Proses Bisnis, sebuah metodologi peningkatan kualitas lintas fungsi.
Juran Trilogy: Apa Itu?
Trilogi Juran, merupakan kerangka kerja penting dalam manajemen kualitas yang terdiri dari tiga komponen utama: Perencanaan Kualitas, Pengendalian Kualitas, dan Peningkatan Kualitas. Konsep ini telah diterapkan secara luas dalam berbagai industri untuk mencapai dan mempertahankan mutu yang tinggi.
- Quality Planning (Perencanaan Kualitas)
Perencanaan kualitas adalah proses pertama dalam Juran Trilogi. Proses ini melibatkan identifikasi kebutuhan pelanggan, penetapan standar kualitas, dan pengembangan proses yang akan memenuhi standar tersebut. Perencanaan kualitas membantu perusahaan mengantisipasi dan mencegah masalah kualitas sebelum terjadi (WANG, n.d.).
Dalam rangka meningkatkan kualitas sarana dan prasarana, pada proses atau tahap ini sebaiknya disusun rencana pengadaan sesuai kebutuhan dengan memperhatikan anggaran yang ada.
Semisalnya, Sebuah perusahaan makanan mengenali kebutuhan pelanggan akan produk bebas gluten. Selama proses perencanaan kualitas, perusahaan  menetapkan standar kualitas untuk produk bebas glutennya, termasuk kandungan gluten yang dapat diterima. Perusahaan kemudian mengembangkan proses produksi untuk memastikan bahwa produk bebas gluten yang dihasilkan memenuhi standar kualitas yang ditetapkan.
- Quality Control (Pengendalian Kualitas)
