Sektor pertanian terbukti merupakan sektor yang paling mampu bertahan dalam deraan krisis moneter yang kita alami beberapa tahun yang lalu. Di saat semua sektor mengalami kontraksi pertumbuhan hingga mengalami pertumbuhan yang negatif, sektor pertanian mampu membuktikan diri sebagai penyangga ekonomi nasional. Namun demikian, sektor pertanian tidak mampu menjanjikan kesejahteraan merata kepada masyarakat yang bekerja pada sektor ini, oleh karena itu salah satu yang paling efektif untuk mengentaskan kemiskinan di wilayah pedesaan adalah melalui peningkatan mereka yang bekerja di sektor pertanian. Komoditas pertanian subsektor hortikultura adalah suatu komoditas yang bersifat labor intensive dan capital intensive, serta memiliki technology intensive yang lebih daripada lainnya.
Kecamatan Liang Anggang, yang terletak di wilayah Kalimantan Selatan, memiliki karakteristik geografis dan sosial-ekonomi yang unik. Sebagai kecamatan yang berkembang pesat, penting untuk memahami struktur ekonomi daerah ini, termasuk peranan sektor pertanian dalam perekonomian lokal. Salah satu alat yang dapat digunakan untuk menilai kontribusi sektor pertanian terhadap perekonomian lokal adalah analisis Location Quotient (LQ).
Berdasarkan perhitungan LQ untuk sektor pertanian di Kecamatan Liang Anggang dengan Kabupaten Banjarbaru dari tahun 2019- 2023, diperoleh hasil
Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai LQ sektor pertanian di Kecamatan Liang Anggang selama periode 2019-2023 konsisten berada di bawah 1. Ini mengindikasikan bahwa sektor pertanian di Kecamatan Liang Anggang bukan merupakan sektor basis atau unggulan.
Hasil analisis jenis tanaman unggulan dan non unggulan pada sektor pertanian, berdasarkan data periode 2019-2023, diperoleh hasil
Hasil analisis menunjukkan hasil perbandingan pada Kecamatan Liang Anggang dengan Kabupaten Banjarbaru bahwa banyaknya tanaman tidak unggul dalam periode 2019-2023 pada sektor pertanian, yang berarti sektor pertanian juga bukan merupakan sektor basis atau unggulan di Kecamatan Liang Anggang.
Hasil analisis dari kedua tabel diatas dapat dilihat bahwa di sektor tanaman sayuran kecamatan liang anggang terdapat beberapa tanaman yang berpotensi meningkat di setitiap tahunnya seperti bawang daun, buncis, kacang panjang, ketimun, terung, dan juga tomat. Bawang daun memiliki nilai rata-rata LQ bernilai 2,006415 yang berarti termasuk sektor tanaman unggul, buncis memiliki nilai rata-rata LQ bernilai 1,143201 yang berarti termasuk sektor tanaman unggul, kacang panjang memiliki nilai rata-rata LQ bernilai 1,087957 yang berarti termasuk sektor tanaman unggul, ketimun memiliki nilai rata-rata LQ bernilai 1,093241 yang berarti termasuk sektor tanaman unggul, terung memiliki nilai rata-rata LQ bernilai 1,234274 yang berarti termasuk sektor tanaman unggul, dan juga tomat yang memiliki nilai rata-rata LQ bernilai 1,007276 yang berarti termasuk sektor tanaman unggul
Kesimpulan dari analisis Location Quotient (LQ) pada sektor tanaman sayuran di Kecamatan Liang Anggang menunjukkan bahwa sektor pertanian secara keseluruhan bukan merupakan sektor basis atau unggulan, dengan banyaknya tanaman yang tidak unggul dalam periode 2019-2023. Namun, terdapat beberapa komoditas sayuran yang memiliki potensi untuk berkembang, seperti bawang daun, buncis, kacang panjang, ketimun, terung, dan tomat. Bawang daun menonjol dengan nilai LQ rata-rata 2,006415, menjadikannya sebagai tanaman unggulan. Komoditas lain seperti buncis (1,143201), kacang panjang (1,087957), ketimun (1,093241), terung (1,234274), dan tomat (1,007276) juga menunjukkan potensi yang baik untuk pengembangan lebih lanjut. Dengan demikian, meskipun sektor pertanian secara keseluruhan belum menjadi sektor basis, ada peluang untuk memfokuskan pengembangan pada komoditas sayuran unggulan ini untuk meningkatkan produktivitas dan kontribusi ekonomi daerah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H