Mohon tunggu...
Ahmad Miftah Farid
Ahmad Miftah Farid Mohon Tunggu... Mahasiswa - .

.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Belajar dari Maulana Jalaludin Rumi Sang Sufi Persia

18 Juli 2023   15:35 Diperbarui: 18 Juli 2023   16:09 587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Microsoft Bing, Pinterest

Dalam suatu nasihat  jalaludin rumi pernah mengeluarkan suatu perkataan yang dimana dia berpesan :

"Luka adalah tempat dimana cahaya memasuki anda" 

Kenapa maulana rumi bisa mengatakan hal tersebut dan apa tujuannya? Jadi, maskud dari maulana rumi mengatakan hal tersebut adalah beliau berpesan untuk kita semua bahwa terkadang dalam keadaan suasana yang sedang patah hati, atau terluka kita sering sekali merasa kesulitan dan juga merasa bingung melihat bagaimana kita bisa melalui masa-masa sulit tersebut. Seolah kita terjebak dalam ruangan yang gelap tanpa pintu keluar. Dan juga kita merasa bahwa kita kehilangan arah dan segalanya.

Maka dari itu, Maulana Rumi berpesan bahwa dalam setiap luka itulah tempat dimana cahaya atau belas kasih akan masuk untuk menyembuhkan kita, selama kita mau membuka diri menerimanya. 

Karena dari adanya luka tersebut kita jadi banyak belajar hal baru untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang positif yang dapat menuntun kita menjadi lebih baik dan kuat menghadapi rintangan dan masalah-masalah selanjutnya. bisa dibilang cahaya dan belas kasih inilah adalah rahmat dari allah untuk kita yang sedang terluka. karena allah sendiri yang berfirman dalam surat Al Baqoroh/2:216. Ayat itu mengajarkan kepada kita semua, bahwa apa yang kita anggap suatu kebaikan belum tentu di mata Allah juga kebaikan, dan sebaliknya suatu yang tidak kita senangi, namun itu justru baik untuk kita. Ayat itu ditutup dengan kalimat indah sebagai kesimpulannya, yakni “Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui”.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun