Generasi Z, yang sering disebut sebagai "digital native," adalah kelompok individu yang lahir antara tahun 1997 hingga awal 2010-an. Mereka tumbuh di tengah pesatnya perkembangan teknologi, dinamika sosial yang kompleks, serta tantangan global yang semakin nyata. Dalam perjalanan mereka menuju kedewasaan, Gen Z menunjukkan karakteristik yang penuh ambisi, namun juga tak lepas dari kecemasan dan harapan. Artikel ini akan membahas dinamika yang mereka alami, serta bagaimana mereka menghadapi dunia yang terus berubah. Â
Ambisi yang Mendorong Kemajuan
Gen Z dikenal sebagai generasi yang ambisius dan inovatif. Mereka memiliki pandangan yang jelas tentang tujuan hidup dan cara mencapainya, baik di bidang karier, pendidikan, maupun kehidupan pribadi. Beberapa faktor yang mendorong ambisi mereka antara lain: Â
1. Akses ke Informasi
  Teknologi memungkinkan Gen Z mengakses informasi dan pengetahuan tanpa batas. Mereka menggunakan internet untuk belajar keterampilan baru, memahami isu global, dan menciptakan peluang karier yang tidak pernah ada sebelumnya. Â
2. Semangat Berwirausaha
  Banyak anggota Gen Z yang memilih jalur kewirausahaan sebagai cara untuk mengaktualisasikan diri dan menciptakan dampak sosial. Bisnis berbasis teknologi, seperti e-commerce dan startup, menjadi ladang potensial bagi mereka. Â
3. Keinginan untuk Memberi Dampak
  Gen Z tidak hanya ingin sukses secara pribadi, tetapi juga ingin berkontribusi pada masyarakat. Mereka mendukung isu-isu seperti keberlanjutan lingkungan, kesetaraan gender, dan keadilan sosial.
Kecemasan yang Mengiringi Perjalanan
Meski penuh ambisi, Gen Z juga menghadapi tingkat kecemasan yang tinggi. Beberapa penyebab utama kecemasan mereka meliputi: Â
1. Tekanan Media Sosial
  Kehidupan di media sosial sering kali menciptakan tekanan untuk tampil sempurna, baik secara fisik maupun dalam hal pencapaian. Perbandingan sosial ini dapat memicu rasa tidak percaya diri dan kecemasan. Â
2. Ketidakpastian Ekonomi Â
  Gen Z tumbuh di tengah krisis ekonomi global, seperti resesi dan dampak pandemi. Ketidakpastian ini membuat mereka merasa harus bekerja lebih keras untuk mencapai stabilitas finansial. Â