Mohon tunggu...
Ahmad Mamun
Ahmad Mamun Mohon Tunggu... Guru - Pejuang

Aku ingin seperti mereka

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jika Kenal Aku, Maka Persepsikanlah

30 Maret 2020   22:56 Diperbarui: 30 Maret 2020   23:25 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh ; Ahmad Ma'mun*

Dear Kalian...

Jujur, Beberapa hari ini saya sering heran dengan kerjaan kalian yang dirumah aja. Tiap hari tak lupa absen postingan di media sosial, maklum lah, sebagai wujud keresahan mungkin ya, klo itu keresahan sih bagus, sambil lalu belajar menulis, tapi beberapa hari terakhir ini, saya lihat ada yang aneh gitu, ya anehnya dari postingan medsosnya itu, mulai dari kejar2an ayam, terus captionnya, "yang bisa nangkap maka foto dan deskripsi orangnya di posting". dari kejar ayam sampek ke babi, terkahir babi sama ayam kolab. Setelah itu mulai sadar nih, lalu diganti dengan menangkap logo ormek masing2 disertai backsound juga. 

Kemudian ada lagi postingan "sebutkan namaku tiga kali, nanti foto dan 3 sifatmu saya posting", saya pikir sekarang ini musim orang cari kesempatan (cara) untuk mengupload foto kawannya terus di disertakan sifat-sifatnya, atau malah rahasianya. Woow, ngerii...  Kalian dirumah selain jaga iman juga jaga imun ya, jangan beraktifitas ke luar jika tidak begitu penting. Sayangi diri dan keluarga.

Hari ini saya buat materi tentang "persepsi" teruntuk kalian yang hobi banget mengumpulkan sifat2 orang, lalu di posting di medsosnya soalah olah dia (orang yang kalian post) sama seperti yang kalian simpulkan sifatnya. Materi ini disimak baik-baik ya...karena akan mengajak teman-teman berfikir dua kali untuk memosting foto seseorang dengan deskripsi sifatnya. (Ini target kuliah hari ini ya). 

Mungkin ini kategori persepsi setiap manusia ketika melihat orang-orang disekitarnya, sehingga persepsi itu melembaga dan menjadi simbol seseorang yang kita persepsikan, contoh, "aslam berteman dengan ikhlasun sejak kecil, kemudian setelah dewasa mereka berpisah karena pekerjaan, aslam sebagai buruh tani, ikhlasun sebagai direktur pertamina, suatu ketika aslam ditanya oleh wartawan atau seseorang tentang ikhlasun, Otomatis Aslam menjawab sebagaimana ia mengenalnya dahulu waktu kecil, waktu belum punya apa apa, waktu masih sama sama kurus, atau sama sama tidak punya uang, dan seterusnya. Yang jelas untuk saat ini, itu persepsi yang salah, karena ikhlasun pada kenyataannya sudah sejahtera. 

Ini artinya adalah, bahwa persepsi kita tentang seseorang tidak bertahan lama, atau bahkan tidak bertahan, kehidupan manusia yang dinamis, membuat perubahan diri dan sosialnya pun sangat cepat. Kapan masa aktif persepsi itu ?

Baiklah pemirsa, kita masuk pembahasan...

Persepsi adalah proses mencerna, internalisasi, yang memungkinkan kita memilih, mengorganisasikan, dan menafsirkan rangsangan dari lingkungan kita, dan proses tersebut mempengaruhi prilaku kita, atau persepsi adalah cara organisme memberi makna, intinya usaha menginterpretasikan. jelas ya gaes.

Persepsi dibagi menjadi dua gaes, pertama, persepsi terhadap lingkungan fisik. Kedua, persepsi terhadap manusia (persepsi sosial). Perbedaannya sederhana gaes...persepsi lingkungan fisik itu bersifat statis, sedangkan persepsi manusia bersifat dinamis. Oleh karena itu persepsi terhadap manusia dapat berubah dari waktu ke waktu. 

Berarti mungkin dong klo persepsi aku ke kamu juga berubah dari waktu ke waktu...wkwkwkkw. kurang jelas ya gaes.. saya kasih contoh deh,,para ahli fisika sebut saja maulana dan sabil yang meneliti tentang fenomena alam, persepsi mereka tentang fenomena tersebut mendekati akurat (sempurna). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun