Gaya belajar merupakan cara terbaik seseorang dalam memahami atau mendapatkan ilmu dengan memadukan antara kebiasaan dan perilaku sehingga pembelajaran bisa dilakukan dengan baik dan optimal.
Ketika seseorang belajar sesuai dengan gaya belajarnya maka terciptalah evektivitas dalam belajar, tapi ketika seseorang tidak belajar dengan gaya belajarnya maka terjadilah hambatan yang menjadikan informasi dan pengetahuan yang sedang diproses itu tidak bisa diserap denga baik.
Menurut Neuro Linguistic Programing (NLP) gaya belajar dibagi menjadi tiga yaitu visual, auditori, dan kinestetik. Anak dengan gaya belajar visual lebih suka belajar dengan melihat atau membaca, mereka memiliki kemampuan daya ingat visual yang tinggi.Â
Sedangkan gaya belajar auditori anak akan lebih mudah memahami dengan mendengarkan, contohnya ketika guru menerangkan di sekolah. Dan gaya belajar kinestetik, mereka cenderung tidak bisa diam dalam belajar, seperti memainkan pulpen, menghentakkan kaki, dan sebagainya.
Kita sebaiknya mengerti gaya belajar kita masing-masing, karena akan mempermudah kita dalam memahami apa yang akan kita pelajari. Tetapi ada kekurangan jika seorang anak diberi label gaya belajar tertentu, akan memungkinkan anak tersebut memutuskan hanya 1 gaya belajar saja dan menolak belajar dengan cara lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H