Mohon tunggu...
Ahmad LuthfanSutrisna
Ahmad LuthfanSutrisna Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Pamulang

Lahir 11 Januari 2002

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Perseteruan Ojol dan Karyawan Mie Gacoan, Gacoan Kota Baru Diserbu Ojol

14 November 2021   13:23 Diperbarui: 14 November 2021   13:48 1004
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar dari twitter

Tadi malam telah terjadi kericuhan antara Ojol dengan Karyawan Mie Gacoan, tepat nya di depan toko Mie Gacoan Kota baru, Jogja . Kejadian itu terjadi pada malam dini hari, hal ini sampai menjadi trending twitter dengan pencarian "Gacoan".

Belum diketahui pasti penyebab dari kericuhan antara driver ojol dengan karyawan Mie  gacoan. Menurut informasi yang saya kumpulkan dari media sosial twitter, hal ini di akibatkan oleh tidak teratur nya antrian pembelian, sehingga mengakibatkan driver ojol yang sudah mengantri lama di salip oleh driver ojol yang baru datang, sehingga banyak driver ojol yang orderan nya di cancel oleh customer. Tentu saja membuat para ratusan driver ojol marah besar atas kejadian tersebut. 

Driver ojol banyak yang tidak terima atas kejadian tersebut ramai-ramai demo di depan toko Mie Gacoan, demo ini berujung ricuh. Sempat terjadi pemukulan terhadap pegawai Mie Gacoan. Banyak driver ojol yang menyayangkan sikap karyawan Mie Gacoan yang bersikap tidak baik terhadap driver ojek online. Banyak juga ojol yang meluapkan emosi nya dengan memberikan cuitan nya di Twitter, selain itu Mie Gacoan mendapat serbuan Rating rendah dan komen yang kurang baik pada applikasi seperti Grab dan Go-jek. 

Kejadian ini berujung pemecatan 6 pegawai Mie gacoan, 6 pekerja  di laporkan polisi, penutupan sementara toko Mie Gacoan. Harusnya setelah kejadian ini terjadi management Mie Gacoan memberikan arahan untuk Mie agar dipersiapkan terlebih dahulu agar setiap ada pesanan yang masuk Mie langsung siap di hidangkan lalu diberikan kepada pelanggan. 

Dengan kejadian seperti ini seharusnya kita sadar bahwa sebenarnya kesalahan itu bukan sepenuhnya kesalahan dari pegawainya, namun kesalahan dari pihak management hingga owner nya yang tidak bisa mengatasi penumpukan orderan. Pegawai yang sudah di pecat masih harus berhadapan dengan hukum. Padahal mungkin mereka menggantungkan hidupnya pada pekerjaan itu. 

Referensi: Trending Twitter 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun