Mohon tunggu...
Ahmad Lazuardi
Ahmad Lazuardi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Magister Teknik Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Penanganan Bencana Alam Pesisir Melalui Penerapan Integrated Coastal Zone Management (ICZM)

22 November 2024   12:50 Diperbarui: 22 November 2024   13:03 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
credit: Ahmad Lazuardi Sanjaya

Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan lebih dari 17.000 pulau, memiliki posisi geografis yang strategis namun rentan terhadap berbagai ancaman bencana alam. Terletak di kawasan Ring of Fire, Indonesia kerap mengalami aktivitas tektonik dan vulkanik yang intens, seperti gempa bumi dan letusan gunung berapi. Selain itu, letaknya yang dikelilingi oleh tiga lempeng utama—Lempeng Eurasia, Indo-Australia, dan Pasifik—menjadikan negara ini rawan terhadap tsunami yang dapat terjadi akibat pergeseran lempeng bawah laut. Di sisi lain, ancaman seperti abrasi dan kenaikan permukaan air laut akibat perubahan iklim semakin memperburuk kondisi wilayah pesisir yang menjadi tempat tinggal bagi jutaan penduduk. 

Wilayah pesisir Indonesia, yang merupakan zona transisi antara darat dan laut, tidak hanya menjadi kawasan ekonomi penting tetapi juga salah satu wilayah paling rentan terhadap dampak bencana. Abrasi yang terus terjadi menggerus garis pantai, mengancam infrastruktur, ekosistem mangrove, dan sumber penghidupan masyarakat pesisir. Selain itu, kenaikan permukaan air laut meningkatkan risiko banjir rob yang merusak ekosistem dan memaksa relokasi penduduk dari daerah rendah.  Oleh karena itu, penerapan Integrated Coastal Zone Management (ICZM) menjadi krusial dalam upaya penanganan bencana alam di kawasan pesisir. 

Konsep Integrated Coastal Zone Management (ICZM)

Integrated Coastal Zone Management (ICZM) adalah sebuah pendekatan pengelolaan yang bersifat terpadu dan interdisipliner, dirancang khusus untuk menangani kompleksitas pengelolaan kawasan pesisir secara berkelanjutan. Pendekatan ini tidak hanya mempertimbangkan faktor-faktor ekologis dan lingkungan, tetapi juga mencakup dimensi sosial, ekonomi, dan budaya yang saling terkait di wilayah pesisir. ICZM bertujuan untuk menciptakan keseimbangan yang harmonis antara kebutuhan pengembangan ekonomi yang berkelanjutan, seperti kegiatan pariwisata, perikanan, dan industri maritim, dengan upaya pelestarian sumber daya alam dan ekosistem pesisir yang rentan.

Melalui pendekatan ICZM, pengelolaan kawasan pesisir dilakukan secara menyeluruh dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, seperti pemerintah, masyarakat lokal, akademisi, organisasi non-pemerintah, dan sektor swasta. Dengan keterlibatan semua pihak, ICZM mengintegrasikan perencanaan lintas sektor, pengambilan keputusan berbasis data, serta kebijakan yang berorientasi jangka panjang. Hal ini memungkinkan kawasan pesisir untuk tetap produktif dan aman dari ancaman bencana maupun kerusakan lingkungan, sambil mendukung kesejahteraan masyarakat yang tinggal di sekitarnya.

Pendekatan ini juga memberikan perhatian khusus pada pelestarian ekosistem kunci, seperti hutan mangrove, terumbu karang, dan padang lamun, yang berfungsi sebagai benteng alami terhadap bencana dan penyedia sumber daya penting bagi masyarakat. Dengan demikian, ICZM menjadi solusi strategis untuk mengelola kawasan pesisir secara holistik, adaptif, dan berorientasi pada keberlanjutan. Secara umum ICZM bertujuan untuk:

  • Mendorong pembangunan berkelanjutan melalui perencanaan yang sehat.
  • Melindungi dan melestarikan sumber daya alam di wilayah pesisir.
  • Memberdayakan masyarakat lokal untuk berpartisipasi dalam pengelolaan sumber daya pesisir.

Dengan menerapkan Integrated Coastal Zone Management (ICZM), Indonesia diharapkan dapat mengoptimalkan pengelolaan wilayah pesisir yang mencakup berbagai aspek penting, seperti pelestarian lingkungan, penguatan infrastruktur, dan pemberdayaan masyarakat. Pendekatan ini memberikan kerangka kerja terpadu yang mampu menyelaraskan pembangunan ekonomi dengan pelestarian ekosistem pesisir, sehingga menciptakan keseimbangan antara kebutuhan manusia dan keberlanjutan alam. Implementasi ICZM di Indonesia tidak hanya berfokus pada pelestarian lingkungan, tetapi juga memperhatikan peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui partisipasi aktif mereka dalam perencanaan dan pengambilan keputusan. Dengan demikian, ICZM diharapkan dapat menciptakan wilayah pesisir yang lebih aman, produktif, dan berkelanjutan, sekaligus memperkuat daya saing ekonomi dan ketahanan sosial masyarakat pesisir di tengah ancaman geologi dan perubahan iklim global.

 

Strategi Penanganan Bencana Alam dengan ICZM

Penerapan Integrated Coastal Zone Management (ICZM) dalam penanganan bencana alam di kawasan pesisir dapat dilakukan melalui berbagai strategi yang dirancang untuk meningkatkan ketahanan lingkungan, sosial, dan ekonomi masyarakat pesisir. Beberapa strategi tersebut meliputi:

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun