Surah Al-Baqarah adalah surah kedua dalam Al-Quran dan merupakan surah terpanjang dengan 286 ayat. Ayat-ayat awal dari surah ini, yakni ayat 1 hingga 5, mengandung pesan yang mendalam mengenai iman, petunjuk, dan karakteristik orang-orang yang beriman. Berikut adalah penafsiran dari Surah Al-Baqarah ayat 1-5:
Ayat 1: "Alif Lam Mim"
Surah Al-Baqarah dimulai dengan huruf-huruf muqatta'aat (huruf terpisah) yaitu "Alif Lam Mim". Huruf-huruf ini merupakan bagian dari gaya sastra unik dalam Al-Quran dan maknanya hanya diketahui oleh Allah SWT. Sebagian ulama menyatakan bahwa huruf-huruf ini menunjukkan keajaiban Al-Quran dan menantang orang-orang yang meragukan keaslian dan keunikan kitab suci ini untuk menghasilkan sesuatu yang serupa.
Ayat 2: "Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa"
Ayat ini menegaskan bahwa Al-Quran adalah kitab yang tidak ada keraguan di dalamnya, yang berarti kebenaran dan keasliannya dijamin oleh Allah. Al-Quran diturunkan sebagai petunjuk bagi mereka yang bertakwa, yaitu orang-orang yang menjaga hubungannya dengan Allah dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Mereka yang bertakwa akan menemukan Al-Quran sebagai pedoman hidup yang lengkap dan benar.
Ayat 3: "Yaitu mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka"
Ayat ini menjelaskan sifat-sifat orang yang bertakwa. Pertama, mereka beriman kepada yang ghaib, yang mencakup keyakinan terhadap hal-hal yang tidak terlihat seperti Allah, malaikat, hari kiamat, dan takdir. Kedua, mereka mendirikan shalat, yang berarti melaksanakan shalat dengan benar dan khusyuk. Ketiga, mereka menafkahkan sebagian dari rezeki yang diberikan oleh Allah, yang mencerminkan kedermawanan dan kepedulian terhadap sesama.
Ayat 4: "Dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat"
Ayat ini menambah ciri-ciri orang yang bertakwa dengan menyebutkan bahwa mereka beriman kepada Al-Quran dan kitab-kitab suci yang diturunkan sebelumnya (Taurat, Zabur, Injil). Selain itu, mereka juga memiliki keyakinan yang kuat terhadap adanya kehidupan akhirat, yang memotivasi mereka untuk hidup sesuai dengan ajaran agama karena percaya akan adanya balasan di akhirat.
Ayat 5: "Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung"
Ayat terakhir dari rangkaian ini menegaskan bahwa orang-orang yang memiliki sifat-sifat tersebut akan mendapatkan petunjuk dari Allah. Petunjuk ini membantu mereka menjalani kehidupan dengan benar dan menuju jalan yang diridhai oleh Allah. Mereka juga disebut sebagai orang-orang yang beruntung karena mereka berhasil meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat.