EMBUNG DESA TINGKATKAN TARAF EKONOMI WARGA
*Ahmad Khotib
Â
Majasari adalah salahsatu desa yang memanfaatkan dana desa (DD) sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan warga agar tepat sasaran, bermanfaat dan meningkatkan taraf  hidup warganya. Pemanfaatn DD ditandai dengan dibangunya Embung Desa yang di danai dari DD Tahun Anggaran 2015 yang belakangan (2017-2018) menjadi salahsatu dari empat prioritas penggunaan dana desa.
Desa Majasari secara administratif masuk di wilayah kecamatan Ligung kabupaten Majalengka. Luas wilayah Majasari 690.832 Hektar yang di tempati oleh masyarakat sebanyak 4.126 orang, dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 1297 kepala keluarga. Seluruh masyarakat menganut agama Islam, mayoritas mata pencaharian warga desa Majasari adalah Petani, dengan hamparan sawah yang mengelilingi desa ini para petani memanfaatkan lahannya, selain petani juga banyak kegiatan lain di desa ini, beberapa pedagang, pemilik toko, dan bahkan 30% masyarakat mereka adalah para perantau yang menyebar ke seluruh Indonesia terutama Jakarta dan 25% menjadi TKI ke daerah Asia Tenggara dan Timur Tengah meliputi Saudi Arabia, Oman, Quait, Emirat, Singapura, Thailand, dan masih banyak lagi.
Pemerintahan Desa Majasari dipimpin oleh Kepala Desa dengan sebutan Kuwu yang diplih oleh masyarakat secara demokrasi, Kuwu pada periode saat ini adalah Bapak Tono Suntana. Dalam menjalankan pemerintahan desa Kuwu dibantu oleh Sekertaris Desa dengan sebutan Juru Tulis atau disebut juga (Ulis), Kaur Pemerintah (Raksabumi), Kaur Kersa (Lebe), Kaur Perekonomian atau Alambang/ambang, Kaur Umum (kepala/kulisi) dan 5 orang Kepala Dusun (kadus).
Secara geografis Desa Majasari berada disebelah selatan wilayah Kecamatan Ligung, tidak ada kendaraan umum yang melewati desa ini. Jarak tempuh ke pusat pemerintahan desa lain tidak terlalu jauh namun diselingi denga lahan pertanian yang melimpah. Jarak ke pusat pemerintahan Kecamatan Ligung sekitar 5 KM dengan waktu tempuh setengah jam, jarak ke pusat pemerintahan Kabupaten Majalengka sekitar 28 KM dengan waktu tempuh sekitar 1 setenga jam, jarak ke pusat Pemerintahan Provinsi Jawa Barat (Bandung) sekitar 130 KM dengan waktu tempuh sekitar 4 jam. Keadaan alam Desa Majasari termasuk dalam daerah dataran rendah dengan kondisi tanah datar dan berada di ketinggian 25 meter diatas permukaan laut. Iklim di daerah ini termasuk iklim kering dengan suhu udara rata-rata harian sebesar 35 derajat C, curah hujan sebesar 1235 Mm/thn dengan jumlah bulan basah sebanyak 4 bulan.
Mayoritas Masyarakat Desa Majasari bermata pencaharian sebagai Petani sementara tanah yang ada di Majasari tadah hujan biasanya kalau musim kemarau sangat kekurangan air sehingga hasil panen tidak maksimal para petani menghasilkan 1,2 Ton/Ha, jadi dari 42 Ha area sawah  para petani menghasilakan 50,4 Ton Gabah bahkan dua tahun sebelumnya mengalami kegagalan panen.
Oleh karena itu Pemerintah Desa Majasari atas dasar usulan para petani yang di sampaikan pada saat Musyawarah Desa melaksanakan pembuatan Embung Air di Blok Aruman pada Tahun  2015 dengan sumber dana dari Dana Desa dengan volume 2900 M2 dan biaya Rp. 113.622.800 maka terbentuklah Embung Air di Blok Aruman, dengan adanya embung air ini para petani yang semula hasil panen sedikit bahkan mengalami kegagalan panen akhirnya bisa  panen kembali bahkan hasil panennya signifikan hingga mencapai 2,1 ton / Ha Gabah, jadi para petani dari areal pesawahan seluas 42 Ha mendapatkan hasil panen sebanyak 88,2 ton selain itu juga di dalam Embung Air tersebut terdapat ikan yang sengaja di budidayakan oleh Pemerintah Desa Majasari dan diperbolehkan kepada siapapun untuk memancing di Embung tersebut.
Perubahan signifikan sebelum dan sesudah ada Embung
Produksi Gabah Area Pesawahan Seluas 42 Ha