"Metode lebih penting dibanding materi.
Metode itu penting, tapi apa gunanya metode penting kalo tidak disampaikan oleh orang yang tepat. Maka dalam konteks ini, guru adalah lebih penting daripada metode".
Cuplikan dawuh dari Dr. Moch Nurcholis, M.H., ketika menjadi pemateri dalam acara Live Bedah Kitab As Safinah Adz Dzahabiyyah di Madrasah Mu'allimin Mu'allimat 6 Tahun. (pada Hari Jum'at, 17 Mei 2024)
Disitu Beliau, pak Nurcholis (begitu panggilan akrabnya) menekankan akan pentingnya makna kalimat tersebut. Bahwa metode lebih penting dibanding materi. Sebanyak apapun materi itu disampaikan, akan menjadi hampa, tanpa metode yang tepat. Â Sebaliknya, materi yang telah dipersiapkan dengan matang, jika menggunakan metode yang tepat, maka akan disambut baik oleh para siswa dengan baik.
Akan tetapi, tiada gunanya materi dan metode tersebut, ketika tidak disampaikan oleh orang yang tepat (ahli nya), yaitu guru. Beliau meneruskan:
"Makanya kan kadang kita minta orang (untuk mengajar), 'pak mangke njenengan dados ngeten',
'mangke kulo kedah nopo?',
biasanya kita jawab 'terserahh njenengan."
Maksud kata beliau, terkadang kita saking percayanya kepada seseorang yang kita mintai untuk mengajar karena memang dalam dirinya mempunyai basic dalam hal tersebut.
Dan juga karena yang paling penting adalah jiwa diri seseorang yang menjadi guru itu yang jauh lebih penting.
Sesuai dawuh beliau yang terakhir:
"Bal ruhul mudarris ahammu minal mudarrisi nafsih(i), 'spirit dari guru itulah yang jauh lebih penting daripada fisikly nya'."
Selamat membaca...
Penulis: Ahmad Khoirur Roziqi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
