1. Bertanya pada orang-orang yang dekat (teman) dengannya.
2. Melihat pergaulan nya.
Karena teman dan pergaulan itu dapat mempengaruhi kehidupan, gaya hidup, cara berperilaku dan berbicara.
Oleh karena itu, jika telah mengetahui bahwa teman/pergaulan nya buruk/, maka cepat-cepat menjauhinya. Sedangkan jika teman/pergaulan nya itu baik, maka bisa dijadikan teman.
Karena teman yang baik dapat memberikan petunjuk, dan buruknya teman dapat mencelakakan. Kecuali ketika bisa merubah keburukan orang lain menjadi baik, jika kuat... Hehe
Logika nya seperti ini: "ojo takon marang bocahe tapi delok en gembulane. Kerono nek gembulane bakul parfum yo bakalan kenek ambu wangi ne, nek gembulane bakol areng yo bakalan kenek ambu gosong e". (Jangan bertanya pada orangnya, tapi lihatlah pergaulan nya. Karena jika pergaulan nya penjual parfum maka ikut terkena bau wanginya, sedangkan jika pergaulan nya penjual areng maka ikut terkena bau gosong nya)
Yang terpenting adalah jangan sampai merasa paling baik dan jangan sampai memperburuk/mengolok-olok. Tetaplah untuk saling mengingatkan dan mengajak kepada kebaikan.
Wallahu a'lam...
Wassalamu'alaikum wr wb
Penulis: Ahmad Khoirur Roziqi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H