Dalam debat tadi malam, yang menarik adalah adanya adu data mengenai peringkat kepatuhan layanan publik. Untuk mengetahui hal tersebut sebenarnya mudah bagi orang yang terbiasa Googling, kita bisa mencarinya lewat situs resmi lembaga ombudsman. Atau bahkan lewat situs milik Kemendikbud.
Data Ahok
Menurut data yang disampaikan oleh Ahok, peringkat di lembaga yang dipimpin Anis, menduduki posisi ke 22 dari 22 kementrian. Artinya kementerian yang dipimpin Anis ini menduduki zona merah. Dan juga perlu diketahui bahwa Penelitian dilakukan di 22 Kementerian, 15 Lembaga, 33 Pemerintah Provinsi dan 114 Pemerintah Kabupaten/ Kota. Penelitian dilakukan dalam 2 periode yakni Periode pertama ada bulan Maret - Mei 2015 dan Periode kedua pada bulan Agustus - Oktober 2015.
Seperti yang kita tahu semua bahwa pak anis menjabat sebagai menteri pendidikan sejak 27 Oktober 2014 sampai 27 Juli 2016. Kalau waktu belajar matematika dulu, maka kita akan tahu tentang penelitian itu ternyata dijabat oleh Pak Anis. Sehingga data yang disampaikan Ahok ada benarnya, bahwa dalam kepemimpinan pak Anis, selama menjabat menjadi menteri pendidikan memang menduduki posisi paling buncit, alias berada pada posisi buncit.
Data Anis
Menurut Anis, data yang disampaikan oleh Ahok salah, bahwa menurut datanya pak Anis, data bahwa peringkat 22 itu memang benar tapi bukan saat pak Anis sebagai menterinya, tapi itu adalah data sebelum Anis menjabat sebagai menteri. Perlu diketahui bahwa data yang disampaikan oleh Anis, Kemendikbud mendapatkan peringkat ke 9 dari 25 kementerian. Ternyata data ini juga benar, tapi pada tahun 2016.Â
Artinya pak Anis, sudah tidak menjabat sebagai menteri. Dan kalau kita telusuri lagi disitus milik kementerian pendidikan bahwa Di situs www.kemendikbud.go.id, ada artikel yang bersumber dari Ombudsman yang diunggah pada 8 Desember 2016. Judulnya, "Kemendikbud Raih Nilai Tinggi dalam Kepatuhan Layanan Publilk". Maka kita akan mendapat penjelasan bahwa Kemendikbud berhasil memperoleh ranking 9 dari penilaian Ombudsman. Inspektur Jenderal Kemendikbud, Daryanto, mewakili Mendikbud Muhadjir Effendy, menerima Anugerah Predikat Kepatuhan dari Kepala Ombudsman RI, Amzulian Rifai, di Jakarta pada 7 Desember 2016.
Data Agus
Hunian vertikal! Apa bedanya dengan rusun? Atau rumahnya terapung terbawa banjir? Eh.. maaf gak nyambung... He.. he..
Mungkinkah pak Anis menjelma menjadi Pak Muhajir? Ataukah Anis hanya berkhayal? Anda sendiri yang tahu jawabannya....
Dan haruskah untuk sebuah kursi gubernur, apapun bentuknya bisa dimanfaatkan, meski dengan data yang benar, tapi dianggap sebagai keberhasilannya?
Ingat hadits Nabi; "Tanda-tanda orang munafik itu ada tiga. jika berbicara ia berbohong, jika berjanji ia ingkar, dan jika dipercaya ia berkhianat." (HR Bukhari)
Semoga saja para pemimpin negeri ini, terhindar dari segala bentuk kedholiman. Amin..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H