Mohon tunggu...
Ahmad Khan
Ahmad Khan Mohon Tunggu... wiraswasta -

just Ordinary man.......\r\nto do Extaordinary things.......\r\n

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Maksiat Cinta

25 Maret 2013   10:43 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:15 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

[caption id="" align="alignnone" width="380" caption="sumber image:google"][/caption]

Saudaraku, sungguh maksiat cinta itu halus masuknya kedalam jiwa, bujuknya manis, ajakannya manja, pandangannya mesra, membuat siapa yang didatanginya terpesona, terbujuk dan terayu untuk melaksanakannya, yang terpelihara bisa jadi tak terjaga, yang istiqamah bisa goyah, yang alim pun juga bisa lemah dihadapannya.

Ia tak pandang bulu untuk menggoda siapa saja yang didatanginya, sang durjana dan pendurhaka adalah langganan tetapnya, muslim yang taatpun ia datangi untuk menawarkan dagangannya, apalagi orang awam dan biasa menjadi langganan empuk baginya, ia tak memandang usia, tua muda didatanginya agar tertarik kepada kesenangan sesaat yang ditawarkannya. Begitulah maksiat cinta, ia tak pilih kasih untuk memilih korbannya. Bahkan orang yang tahu bahwa maksiat cinta itu terlarang bisa terperangkap dalam jerat-jeratnya. Kerena tarikannya begitu kuat, godaannya begitu besar, kesenangan yang ditawarkan begitu menggiurkan, bisikannya begitu halus, jika telah terperangkap didalamnya susah untuk melepaskan diri, membuat pelakunya semakin terpuruk dalam kemaksiatan-kemaksiatan lain yang lebih besar maka tak ayal pelakunya begitu banyak, peminat dan pengemarnya berjibun.

Saudaraku, diantara bentuk maksiat cinta yang digandurungi oleh jutaan generasi muda adalah saat ini bernama “PACARAN”. Mulanya hanya tatapan mata penuh cinta, tebar pesona kemana-mana, kemudian berlanjut tahap berikutnya, saling teleponan, chating dan sms-an dengan si Dia, kemudian mengajak ketemuan, akhirnya berkhalwatlah ia, mencari kesempatan untuk selalu berdua-duaan, kemudian menjurus kesentuhan fisik, hingga terjerumuslah ia kedalam perbuatan zina yang keji.

Maka saudaraku, berhati-hatilah terhadap maksiat cinta, jangan terpedaya. Jaga kemurnian cinta. Jika engkau sekarang telah terlanjur mendekatinya, engkau telah berkasih-kasih dengan kekasih yang belum halal bagimu maka segeralah putuskan!Kalau dalam bahasanya ustadz FelixSiauw“Udah Putusin Aja”!

Ya saudaraku, putuskan sajalah!

Putusin segera halalkan cinta dengan cara yang terhormat dan mulia,segera lamar dan temui orang tuanya. Biar cintamu suci, jalannya baik,caranya syar’i , supaya keberkahan menaungidan ending nya happy!

Kalau ia menolak dengan berbagai alasan, belum siap, masih sekolah, masih ingin menikmati masa pacaran atau dengan alasan-alasan klise lainya maka segera putusin saja ia. Ya putuskan untuk mengakhiri hubungan yang belum halal, putuskan dirimu dari berkhalwat dan berdua-duaan dengan si ‘Dia’, berhentilah dari segenap aktivitas PACARAN. Dan cari dan beralihlah ke jalan yang halal lagi baik untuk mendapatkan cinta sucimu. Karena cinta suci tidak akan pernah didapat dengan cara yang tidak suci pula.

Awalnya memang berat untuk mengambil keputusan untuk meninggalkankannya, namun tekadkanlah dalam dada bahwa kita hanya menempuh cara halal, yaitu dengan pernikahan. Yakinlah saudaraku, jika engkau menempuh jalan suci lagi syar’imaka engkau akan mendapatkan cinta suci pula, akan membawa banyak keberkahan, mendapatkan keturunan yang shalih, dan kemulian serta iman didada akan terpelihara. Tidakkah engkau pernah mendengar kisah yusuf yang digoda untuk melakukan hubungan cinta terlarang, namun ia lebih memilih penjara daripada maksiat cinta, maka Allah menganugrahkan kemuliaan baginya. Dan kisah seorang pemuda yang meninggalkan maksiat ketika digoda oleh wanita, namun ia mencari cara untuk meloloskan diri,karena takut berbuat dosa kepada Allah,ia lumuri badannya dengan kotoran, maka Allah menggantinya dengan wangi dan bau parfum yang menyebar dari tubuhnya. Ya saudaraku, sungguh mulia kesudahan orang-orang yang menjaga diri dari terjatuh kedalam maksiat cinta. Maka jangan ragu, segeralah putuskan bahwa engkau hanya menempuh cara halal, dan menjauhi aktivitas dan perbutan yang menjurus ke maksiat cinta. Agar hidup kita bahagia dunia dan akhirat.

Note: Nasehat ini untuk Mengingatkan diri Sendiri dan Saudara-saudariku

Jika nasehat ini bermanfaat bagimu, tolong doakan diri yang lemah ini agar juga terpelihara dari berbuat maksiat cinta, agar mendapatkan cinta suci dengan cara suci.

Salam santun

ABIK

Batam, 17 Februari 2013

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun