Mohon tunggu...
Ahmad Kaab
Ahmad Kaab Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa STAI Syaichona Moh Cholil Bangkalan angkatan 2017

Namaku Ahmad Kaab, anda bisa memanggil saya Aab. Saya hanya Orang biasa. Gak istimewa.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Tik-tok Effect dan Wajah Kusam Generasi Bangsa

16 Juli 2021   22:21 Diperbarui: 16 Juli 2021   22:26 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Dewasa ini, siapa pemuda apalagi pemudi yang tidak familiar dengan aplikasi tik-tok. Tik Tok adalah aplikasi video disertai musik yang memberikan efek khusus yang menarik dan unik untuk membuat para pengguna dan penontonnya terhibur serta berdurasi pendek. Saat ini, hampir seluruh generasi muda sudah sangat tergila-gila dengan aplikasi ini. Hal ini menyebabkan kecanduan pada mereka dan beberapa masalah juga.

Sekilas tentang aplikasi tik-tok telah menjadi sumber ketenaran bagi ribuan remaja di Indonesia. Dengan aplikasi ini, pengguna dapat membuat video berdurasi lima belas atau tiga puluh detik yang (juga banyak terjadi) memberi mereka popularitas tinggi.

Karena semakin populernya aplikasi ini di kalangan remaja, tik-tok telah mencapai peringkat tinggi yang banyak diunduh di Google Play Store. Aplikasi ini memberikan kesempatan untuk membuat video kreatif bagi para remaja yang tak terhitung jumlahnya. Mulai dari bernyanyi, akting, hingga joget-joget.

Tik-tok menawarkan berbagai manfaat bagi penggunanya. Beberapa manfaat tersebut adalah menjadi sebuah hiburan yang sehat bagi pengguna dan penikmatnya. Dengan aplikasi ini, mereka dapat menari, memperluas jaringan teman, dan mengasah keterampilan kreatif. Aplikasi ini menjamin seseorang berbagi video yang nyata, kreatif, dan tanpa batas.

Namun tak ayal, dari aplikasi tik-tok ini mengundang banyak problematika. Salah satunya yaitu buang-buang waktu. Banyak kaum remaja yang menghabiskan banyak waktunya hanya untuk sekedar melihat konten-konten yang ada di aplikasi ini. Para pengguna juga banyak yang sibuk untuk sekedar mencari dan menemukan serta mempelajari dan membuat konten-konten baru, untuk tetap dirinya menjadi eksis.

Siapa yang tidak ingin terkenal? TikTok menyediakan platform yang luar biasa untuk orang-orang yang ingin menjadi terkenal di antara orang-orang tanpa memiliki keahlian atau bakat khusus. Aplikasi ini memungkinkan setiap orang biasa membuat video musik yang menarik dan mendapatkan publisitas instan serta elektabilitas tinggi di masyarakat. Dari aplikasi ini, tidak memerlukan peralatan khusus untuk membuat video yang luar biasa. Aplikasi ini melakukan segalanya untuk para pengguna. Konten yang ada di dalamnya berpotensi melibatkan penggunanya menjadi viral.

Bagi mereka yang sudah kecanduan dengan aplikasi ini, tentu, membuka aplikasi dalam sehari selama dua atau tiga jam adalah rutinitas. Dan tentu saja, hal semacam ini memberikan dampak negatif pada remaja dalam pemrosesan pemikiran mereka.

Dampak lain dari aplikasi ini juga ditimbulkan akibat penyalahgunaannya. Yakni, akan menyebabkan gangguan meskipun pengembang aplikasi ini, telah membuat aplikasi tik-tok hanya untuk sekedar memberikan kesenangan yang tidak bersalah, dan tentu, ini telah menjadi gangguan di masyarakat. Hal ini kemudian perlahan menjadi kebutuhan setiap remaja. Mereka semakin bergantung padanya.

Kecanduan aplikasi di kalangan remaja telah menciptakan banyak ketegangan. Penggunaan terus-menerus dari aplikasi ini menjadi lebih menyakitkan daripada kesenangan bagi orang-orang. Bahkan, aplikasi ini diduga telah digunakan sebagai alat pelecehan. Beberapa orang menggunakan aplikasi ini untuk mengolok-olok orang, komunitas, ras, agama, dll. Ini tidak lebih dari sumber kesenangan yang tidak biasa. 

Aplikasi tik-tok juga digunakan oleh beberapa orang sebagai sarana untuk menggambarkan orang lain dalam potret yang buruk. Baru-baru ini telah dirilis video musik dimana orang-orang membuat video pejabat yang sedang ber-tiktok diedit dan digabung dengan masyarakat yang sedang melakukan perbaikan jalan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun