Mengomsumsi Yang Baik
Pada era modern ini masalah konsumsi butuh perhatian yang khusus, terutama pada cara pembuatan konsumsi tersebut banyaknya pedagang-pedagang sekarang yang nekat dan curang dalam menjual makanan. mereka tidak lagi memperdulikan halal dan haram, yang mereka pikirkan hanya keuntungan. maka dari itu pentingnya kita mengetahui bagaimana cara membuat suatu konsumsi yang baik sesuai dengan ajaran Rasulallah SAW.
Dalam sebuah hadist yang di riwayatkan oleh Abu Hurairah RA yang artinya :
Dari Abu Hurairah RA berkata, Rasul SAW bersabda: “wahai manusia! Sesungguhnya Allah itu baik, tidak menerima sesuatu kecuali yang baik. Ia memerintahkan pada orang-orang yang beriman apa yang diperintahkan pada para utusan. “ wahai para utusan, makanlah dari yang baik dan beramallah yang baik, karena sesungguhnya kami mengetahui apa yang kalian kerjakan.” “makanlah dari yang baik atas apa yang Kami rezeqikan padamu.” Kemudian Nabi menuturkan ada seorang laki- laki yang bepergian jauh, rambutnya acak-acakan dan kotor. Dia menengadahkan kedua tangannya keatas seraya berdo’a: Wahai tuhanku, wahai tuhanku”, sedang yang dimakan dan yang diminum serta dan yang di pakai adalah berasal dari yang haram, mana mungkin doanya diterima” (HR. Muslim).
Dari penjelasan hadits diatas bahwasanya Allah SWT hanya menyukai hal yang baik-baik maka dari itu kita diutus untuk makan dari yang baik dan beramal baik contohnya seperti Memakan makanan yang halah dengan artian halal dalam cara mendapatkan dan mengkonsumsinya.
Dengan cara mendapatkannya.
makanan yang baik adalah makanan yang cara memperolehnya dengam jalan yang benar sesuai dengan syariat islam tidak merugikan anatara sesama seperti, memperoleh tidak dengan cara mencuri, menipu, merampas, dan hal-hal yang tidak diperbolehkan dalam hukum islam. Karena setiap makanan yang masuk dalam tubuh manusia akan memiliki dampak yang baik dan buruk tergantung dengan cara mendapatkannnya, apa bila makanan itu didapatkan dengan cara yang baik niscaya akan berdampak baik pula terhadap tubuh kita dan sebaliknya apabila makanan tersebut didapatkan dengan cara yang buruk atau tidak baik maka akan berdampak tidak baik pula terhadap tubuh kita.
Dengan cara mengkonsumsinya.
Mengkonsumsi makanan hendaknya tidak berlebih-lebihan, manusia dalam mengkonsumsi makanan hendaknya ada batasan-batasan asumsi makanan yang di konsumsi dalam keseharian. Dalam rongga perut manusia ada beberapa pembagian makanan, minuman, dan udara yaitu sepertiga-sepertiga. Mengapa dianjurkan demikian karena manusia yang sehat adalah manusia yang memiliki pola makan yang baik dan teratur sesuai dengan hadits yang diriwayatkan oleh Shalih Bin Yahya dan Amr Bin Syuaib yang artinya :
Dari Shalih bin Yahya bin al-Miqdam bin Ma’di Kariba dari ayahnya dari kakeknya Miqdam berkata: saya mendengar Rasul SAW bersabda: “Tidaklah Anak Adam mengisi penuh suatu wadah yang lebih jelek dari perutnya, cukuplah bagi mereka itu beberapa suap makan yang dapat menegakkan punggungnya, maka seharusnya baginya sepertiga untuk makan, sepertiga untuk minum, sepertiga untuk dirinya atau udara.” (HR. Al-Baihaqi).