Broken home adalah sesuatu hal yang tidak mengenakan dan mungkin tidak diharapkan oleh siapapun
Buat kamu wahai Orang Tua yang membaca artikel ini, semoga kamu cepat tersadarkan!
Buat kamu anak-anak broken home, tenanglah. Saya menuliskan ini sebagai hadiah untuk kamu
Saya ingin berbicara kepada kamu dari hati ke hati
Wahai Orang Tua yang baik hatinya, yang paling mulia dan yang paling harus di hormati. Tidak selamanya apa yang kamu lakukan itu baik untuk anak-anak kamu dan tidak selamanya yang kamu lakukan itu benar
Kesalahan-kesalahan Orang Tua dan kelakuan yang mereka tunjukan pasti berdampak ke anak-anak kamu
Beruntunglah kamu yang dirumah memiliki keluarga yang harmonis, suasana yang tentram dan penuh kasih sayang. Bersyukurlah kamu
Buat kamu yang dirumahnya selalu melihat Orang Tua kamu berantem, saling caci maki satu sama lain, berantakan, marah-marah hingga merusak barang, perceraian, KDRT, dll
Tenanglah..
Yo'ure not alone
Saya selalu bersamamu dan saya adalah sahabatmu
Banyak diluar sana yang mungkin senasib sama kamu, hanya saja mungkin mereka tidak mau jujur dan mengakuinya
Tak apalah..
Wahai Orang Tua yang selalu minta untuk dihormati, semoga kamu tidak gila hormat (Aamiin)
Kamu pasti di waktu kecil pernah mendengarkan Orang Tua kamu berbicara 'Hai.. Hormatilah Orang Tuamu, sayangilah Orang Tuamu'
What? tunggu dulu, kata-kata tsb mengandung banyak masalah!
Karena tidak semua Orang Tua layak untuk dihormati dan diberikan kasih sayang
Saya tidak bisa menghormati dan menyayangi, Orang Tua yang selalu menyiksa anaknya, berkelakuan seperti pelacur, pencuri, pembohong, penjahat, penipu, brengsek, masih mengurusi kehidupan anaknya yang sudah besar dan masih menetukan masa depan anak-anaknya!
Masa depan ada ditangan diri dia sendiri bukan di tangan Orang Tua!
Saya lebih menghargai anak-anak kamu dari pada harus menghargai kamu
Saya tahu kamu lebih tua dari pada saya
Tapi saya percaya, umur bukanlah tolak ukur yang membuat pola pikir seseorang itu menjadi lebih baik
Banyak diluar sana contohnya, yang sudah Tua tapi masih meminta duit kepada Orang Tua bukannya kerja, masih ada yang ngandelin Orang Tua-nya, dan masih banyak lagi contoh lainnya. Lihat sekeliling kamu dan lingkungan kamu pasti kamu banyak menemukan contoh-contoh seperti itu atau bahkan yang lainnya
Open you're eyes!
Umur hanyalah sebatas angka!
Wahai Orang Tua, zaman ini tentu sudah bukan zaman kamu lagi. Zaman sekarang sudah beda dengan zaman dulu dan anak-anak kamu lebih mengerti dengan zaman yang sekarang ini dibanding kamu, karena memang ini zaman mereka, sudah bukan zaman kamu lagi
Tugas kamu adalah mengawasinya bukan untuk mengatur-ngatur apalagi sampai membebani anak-anak kamu, untuk melakukan inilah itulah dll, jika itu demi kebaikan kenapa tidak kamu lakukan saja sendiri? toh anak-anak kamu juga sudah mengerti apa yang baik dan yang buruk untuk diri mereka sendiri, apalagi kamu sampai mengancam hanya karena mereka tidak menuruti apa kemauan kamu
Kemauan kamu belum tentu baik untuk anak-anak kamu
Begitupun juga dengan saya, jika nanti saya sudah menjadi orang tua. Saya juga pasti akan mengerti anak-anak saya, bahwa itu sudah bukan zaman saya lagi dan anak saya juga pasti lebih tahu tentang zamannya sendiri dibanding saya
Biarkanlah anak-anak kamu mengurusi dirinya sendiri, masa depan dan kehidupannya, tugas kamu ya mengawasi saja kalau memang itu tidak baik buat anak-anak kamu, ya walaupun itu hanya menurut kamu saja
Jika sudah sampai disini kamu membacanya, hati kamu sudah tidak kuat lagi, sudah berdetak kencang, otak kamu sudah ingin rasanya keluar dari kepala kamu, takut dosa dan merasa saya ini adalah anak yang durhaka
Ya berarti memang artikel ini bukan untuk kamu!
Kembalilah ke kamar kamu yang nyaman itu, dan peluklah Orang Tua mu
Untuk kamu yang mungkin merasa terwakilkan perasaan kamu dengan membaca artikel ini, lanjutkanlah membaca
Karena saya mendengar jeritan hati kamu yang terdalam..
Wahai Orang Tua.. Jika anak-anak kamu meminta sesuatu apapun ke kamu dan kamu tidak bisa mengasihnya atau membelikannya bahkan kamu sampai berkata 'Ngertiin kondisi ayah/ibu kamu dulu kek, kan kita lagi banyak kebutuhan bla bla bla dll'
Maka, selamat!
Kamu adalah Orang Tua yang GAGAL dan JAHAT!
Kenapa saya bisa bilang begitu?
Why?
Karena memang bukan TUGAS ANAK untuk mengerti Orang Tua, tetapi adalah TUGAS ORANG TUA untuk mengerti anaknya! titik.
Kalau kata Revolusirupiah 'Kamu mau kasih anak kamu kebahagiaan atau kesengsaraan?'
Dan saya percaya bahwa anak yang durhaka itu adalah bukan kesalahan dari diri dia sendiri tetapi kesalahan dari kamu wahai Orang Tua yang menginginkan anak kamu untuk seperti semaunya kamu, atau seperti robotnya kamu hingga akhirnya anak tersebut menjadi berontak dan kamu anggap sebagai anak yang durhaka
Kalau kata LexDePraxis 'Wahai Orang Tua, dibalik anak yang durhaka pastin ada hatinya yang terluka, tebak terluka oleh siapa hayo?'
Maka dari itu kalau kamu belum siap secara mental, belum tahu caranya mengurus anak dengan benar dan pola pikir kamu masih seperti anak kecil makanya JANGAN MENIKAH dulu
Karena apa yang kamu lakukan pasti berdampak pada anak-anak kamu
Seperti itulah contoh kelakuan orang tua yang mungkin dulunya mereka belum siap untuk menikah tetapi malah menikah, yasudah anak-anak kamu yang menjadi korbannya
Kalau kata Kei Savourie 'Kita emang tidak bisa memilih untuk dilahirkan dikeluarga seperti apa, tetapi kita bisa memilih membentuk keluarga seperti apa untuk anak-anak kita nantinya'
Buat kamu yang bukan Broken Home, bersyukurlah. Keluarga kamu dan keharmonisan di dalam rumah kamu itu langka!
Dan buat kamu yang Broken Home
Janganlah membenci Orang Tua kamu, Maafkanlah segala kesalahan-kesalahan Orang Tua kamu di masa lalu dan masa kini dan..
Plis kamu jangan ikuti jejak mereka!
Jika kedua Orang Tua kamu berprilaku buruk, saya berharap pada hati kamu yang terdalam, agar kamu tidak menjadi anak yang berprilaku buruk juga sama seperti Orang Tua kamu
Stoplah semua keburukan itu di Orang Tua kamu saja!
Jika kamu merasa artikel ini perlu dibaca oleh Orang Tua kamu, kasih tahulah ke mereka. Dan sebarkanlah karena masih banyak diluar sana anak-anak Broken Home yang lainnya yang tidak tahu apa-apa dan tidak seberuntung aku dan kamu yang bisa membaca artikel ini
Buat kamu yang Broken Home, santailah..
You're not alone! Banyak diluar sana yang senasib sama kayak kamu
Saya adalah sahabatmu
Oh iyaa.. ada satu lagi sebelum mengakhiri artikel ini
Ssttt jangan bilang-bilang tentang hal ini kepada ibumu yaa..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H