Mohon tunggu...
Ahmad Jefri
Ahmad Jefri Mohon Tunggu... Penulis - berbagi untuk kehidupan bersama yang lebih baik

'' hidup yang sesa'at harus bermanfaat untuk orang lain''

Selanjutnya

Tutup

Drama Pilihan

Kisah Hidup Si Budi

24 Agustus 2014   05:06 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:43 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tepat di hari senin pagi, saat matahari baru terbit di ufuk barat,, tepatnya sekitar 22.th yang lalu, di sebuah desa dan  rumah yang sangat  sederhana dengan di bantu dukun beranak di desa setempat, lahirlah seorang anak laki-laki dengan proses dan kelahiran yang sempurna, tangisan dan jeritannya begitu sangat kuat, sehingga membuat pagi yang masih sangat sepi itu terasa sangat menggema, dan membuat dunia terasa sangat berisik oleh tangisan yang sangat kuat di pagi hari .dan  untuk pertama kalinya sibudi kecil membuka mata dan melihat dunia. budi kecil terlahir dengan tubuh yang sempurna, budi kecil terlahir dari dalam keluarga yang sangat sederhana, dengan kekuatan dan perekonomian yang sangat terbatas. ,

Budi kecil tumbuh dalam asuhan kasih sayang seorang  ibu, hari demi hari dilalui budi kecil dalam asuhan kasih sayang orangtua yang sangat menyayanginya. sampai tepat waktu berjalan  satu tahun. dan itu   adalah awal dari babak masa kelam kehidupan  yang harus dilalui budi kecil .  di sa'at budi berusia satu tahun , orang tua budi memilih bercerai, dimana di saat budi harus tumbuh dan membutuhkan perlindungan dan  kasih sayang dari kedua orang tuanya, perceraian orang tua budi  yang dimulai dengan sikap pecundangnya dari figur seorang ayah, seorang ayah yang saharusnya jadi pelindung bagi keluarganya, seorang ayah yang seharusnya jadi panutan bagi keluarganya , seorang ayah yang seharusnya bertanggung jawab akan kehidupan keluarganya, akan tetapi  seseorang ayah itu  menghianati ikatan cinta suci dalam  janji pernikahan sehidup semati,  dia pecundang karena dia   memilih pergi untuk menikah lagi dengan wanita lain,  seseorang ayah yang  melupakan darah daging yang dia punya, budi kecil harus kehilangan figur seorang ayah, dan budi kecil tidak mengerti apa-apa,..termasuk perasaan seseorang ibu waktu itu, pastinya sangat hancur dan sakit batinnya.

akan tetapi budi kecil masih sangat beruntung karena dia masih memiliki sesosok ibu yang  yang  sangat tegar , dan kuat walaupun jauh dalam batinnya dia masih memiliki kekecewaan yang mendalam,  budi kecil terus tumbuh dalam asuhan seorang ibu yang sangat menyayanginya, kehilangan figur seorang ayah dalam keluarga budi adalah masalah yang sangat serius, karena pemimpin ekonomi dan kepala keluarga yang di harapkan kini telah pergi, dengan  ekonomi yang sangat terbatas , membuat ibu budi, harus terpaksa pergi jauh ke kota , untuk mencukupi kebutuhan  budi kecil, kini budi kecil setelah kehilangan sesosok seorang ayah kini juga harus jauh dari seorang ibu.

hari demi hari terus dilalui  budi kecil, kini budi kecil berada dalam asuhan sang nenek, sang nenek di usia yang sangat renta, ini membuat budi kecil sangat terlantar dalam pengasuhanya, lalu  sang ibu berfikir untuk menempatkan budi dalam sebuah asrama, asrama yang didalamnya terdapat pendidikan, formal dan agama, , budi kecil harus jauh dari keluarga, sanak saudara,..kini budi kecil memasuki dunia baru, dengan keluarga baru,..budi kecil mendapatkan teman-teman baru, budi kecil menjalani kehidupan yang sangat sedikit kasih sayang yang dia dapatakan di usia yang memang seharusnya dia mendapatkan kasih sayang yang cukup dari kedua orangtuanya.

budi kecil memasuki masa kanak-kanak dan mengecap pendidikan dasar, berjalanya  waktu yang terus berlalu, sampai budi kecil bersekolah  memasuki tahun ke.3 tinggal di asrama, budi tidak tahu bahwa di kota ibu telah mendapatkan seorang pengganti dari ayah , ibu budi mengajurkan budi untuk tinggal bersamanya keluarga barunya di kota, budi menuruti saja jika dia harus tinggal bersama keluarga barunya di jakarta, asal dia bisa dekat dengan ibu dan selalu mendapat kasih sayangnya, tapi dengan dia tinggal di kota, anda tahu?...ini adalah sebuah awal baru lagi, dari kelamnya kehidupan, dan penderitaan yang harus di hadapi budi, ibu budi menikah dengan lelaki kota dan mendapatkan, 2.orang anak dari perkawinanya itu,..budi tidak mengerti sikap ibu yang sangat berubah dratis kepada budi, semenjak ia tinggal dikota bersama keluarga barunya, budi sangat tertekan menjalani hidup, budi hanya mempunyai ibu  yang sangat di harapkan, sementara ibu budi lebih menyayangi 2.anak yang dihasilkan dari keluarga barunya, budi selalu disalahkan dalam hal apapun, bahkan ketika budi mengharapkan, pengganti figur dari seorang ayah yang bisa menggantikan dan menyanyanginya , dari seorang ayah baru yang menikah dengan ibu,  budi tidak pernah mendapatkanya, budi tersudut hidup dikeluarga barunya, dia selalu tertekan, bahkan berbagai pemukulan secara fisik ia slalu dapatkan, entah itu dari ayah baru budi atau ibu sekalipun, budi selalu di berikan kasih sayang berbeda dibanding 2.anak yang didapat ibu dari keluarga barunya.

budi menyadari bahwa ibu menikah dengan seseorang yang sangat salah lagi untuk kedua kalinya, bayangkan ibu budi menikah, dengan seseorang pengangguran, seseorang yang hanya bekerja dengan bermain judi, menjual narkoba, tanpa pendidikan dan moral yang baik, untuk kebutuhan dapur pun tidak sangat tercukupi dikarenakan kurangnya tanggung jawab dari kepala keluarga , sehingga membuat ibu budi memilih, berusaha bekerja semampunya dengan berjualan makanan  keliling untuk menutupi kebutuhan keluarga dan anak-anaknya, ibu budi adalah sesosok ibu yang berjuang keras untuk pendidikan dan kebutuhan ank-anakanya, tanpa mengharapkan bantuan dari ayah budi yang baru.

kini budi memasuki masa remajanya, ini pun awal dari penderitaan budi yang baru, di mana kini budi  lebih merasakan apa itu penderitaan dan rasa depresi hidup yang harus dia rasakan, budi sangat depresi terhadap hidupnya, karena semua proses hidup yang dia terima. budi bertanya-tanya dalam hati, kenapa aku harus hidup seprti ini..???.......kenapa aku  harus hidup tidak seperti keluarga dan anak  yang lain???...yang mendapatkan kasih sayang lengkap  dari kedua orang tuanya,...yang mendapatkan sebuah rasa harmoni dan sebuah keindahan dalam rumah,..kenapa harus aku yang mejalani takdir hidup seperti ini,???....kenapa tidak orang lain saja???....semua pertanyaan ini , selalu menghinggapi perasaan budi dari waktu dan hari ke hari, sehingga membuat dia sangat menderita dan depresi dalam menjalani hidupnya.

kini budi memasuki masa dewasa di usia 22.th ,karena keterbatasan ekonomi  budi harus putus sekolah, sebelum menyelesaikan pendidikan menengah atasnya,  dan budi memilih bekerja seadanya dengan penghasilan sedikit dan membantu kebutuhan keluarganya, budi dewasa lebih bisa berfikir bijak dalam hidupnya,  budi lebih sering pergi untuk beribadah dan berdoa. budi merenungi proses apa yang terjadi didalam hidupnya, budi berfikir bahwa ada sebuah kekuatan yang mengatur seluruh proses di dalam hidupnya, dan segala yang terjadi bukan kehendaknya, dan kekuatan itu adalah takdir dari allah s.w.t, bahwa ada sesuatu rencana hidup, yang ia akan dapatakan dari semua proses yang terjadi, dan jika itu memang untuk kebaikanya, ia akan ikhlas. hari demi hari budi lalui dan ia terus merenungi dan percaya ini, ini berdampak bagi kehidupan budi dewasa,...bahwa segala kesulitan dan penderitaan yang ia lalui selama ini, membuat ia sangat luar biasa  dalam menjalani hidup, ,budi  lebih bisa bersabar, mensyukuri hidup, menghargai orang lain, peduli terhadap orang lain ...budi sangat bahagia dalam menjalani hidupnya, dan budi tidak akan selalu lupa untuk beribadah dan berdoa,...dan budi tidak pernah lupa untuk mendoakan ibu nya,.untuk kebahagiaanya, kesalamatanya, dan dimasukan kelak di dalam surga oleh allah s.wt.,....budi kini lebih mencintai ibu nya,...dia berharap bisa membahagiakannya , dan ia bermimipi bisa beribadah kemekah bersama ibunya,.(''_'')

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Drama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun