Mohon tunggu...
Ahmad Jazuli
Ahmad Jazuli Mohon Tunggu... Lainnya - Takalalecar

Musik Melamun Dan melamun Melamun lagi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Duka Malang

17 Oktober 2022   19:26 Diperbarui: 17 Oktober 2022   20:13 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam bernasib "Malang".

Seorang ibu terlihat patah penuh bantah. 

Kapan anakku pulang ? 

Tersorot dari mata anak kecil merasa resah. 

Mama kapan ayah pulang ? 

Di ruang yang terkurung asap pekat. 

Ratusan orang tergeletak terbujur rapat. 

Rekannya yang selamat tersandar hebat. 

Didalam hati berkata "mereka sedang istirahat "

Diluar sana ribuan orang mengutuk takdir. 

Apa arti belasungkawa. ? 

Usai tragedi kembali bersorak gembira dan tertawa. 

Bagaimana dengan mereka yang meregang nyawa? 

Tak luput dari rasa bersalah.

Ribuan yang datang berkeluh kesah. 

Ayahnya mati.!! 

Ibunya mati.!! 

Adiknya mati.!! 

Kakaknya mati.!! 

Kawannya mati.!! 

Pasangannya mati.!!

Rasa kemanusiaan pun ikut mati.!! 

Mereka berpamitan nonton sepakbola. 

Pulang membawa kabar duka. 

Hanya do'a yang dapat kami baca. 

Semoga tempat kalian di surga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun