Mohon tunggu...
A. Jaisyur Rahman
A. Jaisyur Rahman Mohon Tunggu... -

Ahmad Jaisyur Rahman (Jez)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kota Malam

1 Februari 2011   07:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:00 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kota Malam
Di kota malam, aku berjalan mencari tempat dimana hujan menetaskan rintiknya, atau suatu gerimis
yang melahirkan cerita seorang kakek tua kepada anakcucu, tentang sujud batang padi ketika menemu
masa semai, tentang wangi keringat membangun sejarah rumah-rumah tua, tentang dag dig dug jantung kota, adalah kelahiran yang selalu kurindu.

Aku kembali sebagai anak malam yang kelaparan, mencari makan, di warung-warung jalanan,
tapi kini hanya lonte-lonte liar menyajikan daging mentahnya, seribu kalong datang hanya menghisab
manis darahnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun