Mohon tunggu...
ahmad jaelani
ahmad jaelani Mohon Tunggu... -

Ahmad Jaelani is student of garut University. My Old is 21 th. I like my mother n I like my father..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hujan Badai

14 Desember 2012   02:04 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:42 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

sebuah cerita yang mengharukan, seperti kilauan bintang dipermukaan sungai, , jejak kaki di lantai bersalju tetap tak menemukan kau jua, awan gelap diluar jendela dan kekuatan langitkan menghilang menahan titik hujan yang membasahibumi..
tak ingin menebak, besok ku kan dimana, , hanya sekuat tenaga mengenang masa-masa indah yang telah lalu..
cinta datang ba badai, kan datang atau pergi , ,
kepedihan yang tak terlupakan biar tenggelam dalam lantai bersalju..
cinta datang bak badai, tak dapat di ubah dan di teruskan, , menatap mata malaikat mu, ,
cinta kau, , bahkan ku cinta kau..
aku tak tahu, kenapa memberiku ujan yang deras, ku fikir suatu saat nanti kan dapatkan hidup yang baru.. air mata mu menyirami cinta ku, , di suatu hari yang cerah, pelangi kan muncul dan tak akan bersedih lagi..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun