SEMARANG- Pandemi Covid-19 benar-benar berdampak pada semua lapisan masyarakat, termasuk pendidikan. Sekolah sebagai lembaga menimba ilmu yang biasa dilakukan dengan tatap muka secara langsung kini tiba-tiba harus bertransformasi menjadi daring atau online.
Salah satu dampak negatif adanya pembelajaran daring adalah kesulitan belajar bagi anak. Di sisi lain, kurangnya minat orang tua terhadap pembelajaran anaknya justru memperburuk keadaan.
Mahasiswa KKN RDR 77 UIN Walisongo Kelompok 43 membentuk pondok belajar untuk membantu anak-anak yang mengalami kesulitan dalam belajar karena online. Konsep dari pondok belajar ini adalah memberikan pengajaran baik pengetahuan umum maupun agama. Pondok belajar ini dilakukan secara offline juga online.
youtube KKN RDR 77 Kelompok 43 sebagai pengajaran umum. Adanya pengajaran melalui media sosial untuk memudahkan setiap orang mengaksesnya. Pondok belajar ini dilaksanakan mulai tgl 14 -- 18 Oktober 2021
Pelaksanaan untuk pengajaran agama adalah setiap anggota KKN UIN Walisongo mendampingi kegiatan BTQ (Baca Tulis Al Qur'an) di masing-masing tempat tinggalnya dan dilakukan secara langsung. Sedangkan dalam via online, telah disediakan video pembelajaran umum baik tingkat SD/SMP/SMA yang bisa ditonton via"Saya sangat senang dengan adanya mba dan mas KKN dalam mendampingi BTQ, mereka sangat ramah" ungkap Shafa, salah satu pelajar BTQ.
Karena berlangsung di tengah pandemi, dalam pelaksanaannya juga tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat, kewajiban memakai masker dan menjaga jarak. Diharapkan pondok belajar ini dapat membantu siswa dalam proses belajar di rumah dengan baik dan mengurangi kesultan siswa dalam belajar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H