Banyak orang tua menginginkan anak-anaknya menjadi yang terbaik. Terbaik nilai rapotnya, akhlaknya, budi pekertinya, kasih sayangnya, dan masih banyak lagi. Satu yang menjadi pertanyaan saya? Apakah terbaik itu versi Anda? Ataukah terbaik itu versi anak Anda? Ini akan menjadi sangat penting dalam mengambil langkah membimbing anak-anak Anda.
Kalau terbaik menurut saya adalah anak-anak berkembang dengan potensinya sehingga menjadi pemimpin di bidangnya masing-masing. Coba jawab pertanyaan berikut. Mengapa Tuhan menciptakan manusia itu berbeda-beda atau tidak ada yang sama? Baik bentuk fisik, kejiwaan, dan kemampuan berfikirnya. Bahkan, Anak yang kembar pun memiliki perbedaan.
Jawabannya adalah karena Tuhan menciptakan manusia untuk menjalankan tugasnya masing-masing sesuai dengan apa yang sudah diberikan dalam dirinya. Banyak sekali hal yang bisa dilakukan orang dalam menjalani kehidupan di dunia ini. Dan luar biasanya, tidak ada yang sama. Setiap orang mempunyai kehidupan sendiri dan kelak akan mempertanggungjawabkannya sendiri di hadapan Tuhan.
Berangkat dari hal itu dan ditambah dengan pengalaman pribadi, saya ingin membimbing anak-anak untuk berkembang dengan potensinya sehingga menjadi pemimpin di bidangnya masing-masing. Saya baru menyadari bahwa Tuhan memberikan potensi itu. Sangat terlambat, menurut saya, di usia 32 tahun baru menemukan potensi dan menyadarinya. Untuk itu saya akan berbagi pengetahuan agar anak-anak tidak terlambat menemukan potensinya. Idealnya ketika anak mencapai usia aqil baligh, saat itulah mereka sudah menemukan dan menyadari potensinya.
Di sini saya menggunakan kata Guide dengan arti Pembimbing bukan pelatih, pendidik, atau pengajar. Karena setiap anak itu sudah dibekali segala sesuatu oleh Tuhan. Tugas kita hanya membimbing agar anak menemukan bekal “potensi” dan menyadarinya sehingga bisa menggunakan untuk menjalani tugasnya di dunia. Dan ini tidak bisa dilakukan dengan melatih, mendidik atau mengajarnya. Jika sudah ditemukan, barulah Anda bisa melatih, mendidik, atau mengajarinya agar potensi itu meningkat menjadi lebih baik.
To be a leader dengan arti untuk menjadi Pemimpin. “Setiap dari kamu adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya.” Jadi siapa pun Anda adalah pemimpin. Anak-anak Anda juga pemimpin.
Bersambung…..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H