Mohon tunggu...
ARAYRI
ARAYRI Mohon Tunggu... Guru - Adzra Rania Alida Yasser Rizka

Sampaikanlah Dariku Walau Satu Ayat

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Menakar Kesempatan Rio Menjadi Daud

19 Februari 2016   13:06 Diperbarui: 1 Maret 2016   14:41 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Rio Haryanto, gambar diambil dari olahraga.kompas.com"][/caption]Mendadak F1? Sebenarnya ga juga si. Dulu saya penggemar berat Alain Prost dan Ayrton Senna. Sepeninggal Ayrton Senna, saya masih ikuti karir Prost dan ajang F1. Cuma setelah itu saya tidak ikuti lagi. Nah, saat Rio Haryanto muncul menjadi salah satu pebalap di F1, gairah F1 yang sempat terpendam ini, muncul lagi. Bayangkan, dari yang sirkuitnya tidak pernah dimainkan untuk F1, sekarang ada orang Indonesia yang namanya akan hadir di sana. Lewat Rio lah nama itu hadir dan ini menjadi kebanggaan Republik Indonesia tercinta!

Berbicara tentang Rio, yang lahir pada 22 Januari 1993 dan akan berpasangan dengan Pascal Wehrlein dan menggantikan Will Stevens dalam F1 ini, saya teringat kisah Daud-Jalut. Daud remaja umur 9 tahun berhasil mengalahkan panglima perang penjajah, Jalut! (Orang juga menyebut pertarungan David dan Goliath). Daud seorang remaja yang ikut berperang melawan penjajah di tanah Bani Israil berhasil membunuh Panglima Jalut yang tinggi besar dengan batu yang diambilnya dalam perjalanan menuju medan perang. Tiga batu yang memohon untuk dibawa ini menjadi momok yang menumbangkan Jalut.

Kembali ke kisah Rio. Bagi saya, Rio bagaikan Daud, yang sedang mempersiapkan diri untuk bertarung di tahun 2016 ini dengan musuh-musuh besar, para pembalap, seperti Kimi Raikkonen dan Lewis Hamilton, dan tim yang jauh lebih besar, seperti Mercedes, Ferrari, dan William. Ya, Maron, yang mulai ikut balap sejak tahun 2010, adalah tim terkecil di arena balap F1 ini, sedangkan Rio juga kecil jika dilihat dari pengalamannya di F1, baru pertama kali. Jika dibandingkan dengan pembalap klasik seperti Alain Prost dan Ayrton Senna (mendiang) di mana Alain Prost masuk F1 langsung menempati tim McLaren sedangkan Senna masuk Toleman tetapi sempat di tes juga di McLaren, Rio masih jauh dalam memulai. 

[caption caption="Gambar diambil dari crash.net"]

[/caption]

Namun jangan berkecil hati dulu, masa depan masih terbentang, begitu pula kesempatan. Kalau Daud punya 3 batu untuk mengalahkan musuhnya, Rio juga punya 3 alasan. Pertama, Rio sudah mulai main gokart sejak 6 tahun dan sudah malang melintang di balapan cukup lama, sejak remaja sampai sekarang umur 23 tahun, begitu pula pengalaman balapan di GP, termasuk mencoba tes F1 pada tahun 2010 di Tim Virgin Racing, 2012 dan 2015 di Tim Marussia.

Dapat saya katakan pengalaman makan asam garam sudah banyak! Kedua, Rio yang berhasil menggungguli pesaing lain dalam menempati tempat di Manor, mendapat suntikan support dari pemerintah, Pertamina, dan rakyat Indonesia yang jumlahnya segudang ini. Support yang tidak dimiliki oleh pembalap lain yang ingin duduk di kursi Manor ini termasuk pembalap pertama mereka. Ketiga, alasan lain yang bagi saya penting adalah tahun ini Tim Manor akan menggunakan mesin Mercedes, yang saya yakin akan mendongkrak penampilan tim Inggris ini di tahun 2016.

[caption caption="gambar diambil dari formula1.com"]

[/caption]

Tiga alasan ini bagi saya akan menjadi modal utama bagi Rio, yang sukses di urutan 4 seri GP2 tahun kemarin, dalam meraih kesuksessan tahun ini di ajang F1. Balapan pertamanya di Melbourne Australia bulan Maret tahun ini, akan menjadi ajang pembuktian dan gebrakan yang dahsyat bagi Rio dan bangsa Indonesia. Mudah-mudahan selanjutnya tidak hanya orangnya yang hadir, tetapi Indonesia bisa juga menjadi tempat berlangsungnya balapan F1, kalo ga di Sentul ya di tempat mana juga ga papa yang penting Indonesia. Oleh karena itu, mari sama-sama kita dukung Rio! Semoga Rio, orang kecil seperti Daud berhasil mengalahkan orang besar seperti Jalut, dalam ajang F1 ini, sukses Rio!   

sumber1

sumber2

sumber3

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun