Mohon tunggu...
ARAYRI
ARAYRI Mohon Tunggu... Guru - Adzra Rania Alida Yasser Rizka

Sampaikanlah Dariku Walau Satu Ayat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Insya Allah, Sayapun Berhaji Sekali Saja Suatu Hari Nanti

29 Oktober 2011   16:38 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:18 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Mengunjungi rumahNya atau berhaji adalah impian saya sebagai seorang muslim, disamping hal itu merupakan sebuah kewajiban yang dilaksanakan jika saya mampu, baik secara materi maupun rohani. Mampu secara materi berarti harus siap membayar biaya perjalanan haji yang tidak murah dan siap memiliki jasmani yang sehat, sedangkan mampu secara rohani berarti berakal sehat dan mampu menjadi orang yang lebih baik lagi. Naik haji sekali saja muncul karena niat untuk menjadi yang lebih baik selamanya dan karena kondisi sekeliling saya.

Bagi saya, naik haji adalah sebuah perjuangan karena merupakan ritual keagamaan yang penuh kesucian, yang akan membawa pada kondisi seperti ketika bayi baru dilahirkan. Kondisi suci itu harus dijaga dan dihormati, baik di saat pelaksanaan maupun setelahnya. Niat untuk tetap suci harus dijaga untuk selamanya, tidak boleh dicampuri dengan niat mengotori dengan tindakan tercela, termasuk bertahan terhadap cobaan yang akan dihadapi.

Cobaan setelah haji tentu banyak karena kondisi seseorang yang telah dewasa, mulai dari godaan uang, jabatan, hingga perselingkuhan. Seorang dewasa yang telah berhaji umumnya mapan secara ekonomi dan sosial. Jika tidak baik-baik menjaga diri, godaan akan mudah melekat, seperti godaan korupsi untuk menambah kesejahteraan karena adanya kesempatan dari jabatan yang diemban, godaan menyogok untuk menambah harum nama, dan godaan perselingkuhan untuk memuaskan hasrat yang berlebih.

Dengan naik haji sekali saja, kemungkinan untuk berbuat maksiat akan lebih kecil. Hasrat korupsi, menyogok dan berselingkuh akan tertahan. Seseorang dewasa akan lebih berhati-hati dalam bertindak dan dalam berhubungan dengan orang lain. Dia akan mengutamakan keselamatan dunia dan akhirat. Hal itu karena kesempatan untuk naik haji lagi, manjadi suci seperti bayi, sudah tidak ada, dan keyakinan hidup menjadi bagaikan akan mati di esok hari.

Naik haji sekali saja, juga akan memberi kesempatan pada seorang dewasa untuk berbagi dengan yang lain. Dana lebih yang dia miliki dapat digunakan untuk membangun sekolah, tempat ibadah, atau tempat usaha yang akan menggerakan dan memberi kesempatan kepada saudaranya yang lain untuk maju. Masih banyak orang lain yang membutuhkan bantuan. Bayangkan jika semua dana lebih, digunakan untuk mereka, insya Allah kemiskinan akan menurun, kebahagiaan akan bertambah.

Naik haji adalah idaman setiap muslim. Bagi saya naik haji cukup sekali saja, agar saya lebih memperhatikan diri dan sekeliling saya dengan lebih baik. Diri saya membutuhkan perhatian agar tidak termakan perbuatan maksiat dan sekeliling saya membutuhkan perhatian karena kondisi yang masih serba kekurangan. Insya Allah akan makin banyak orang yang sejahtera dan bahagia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun