[caption id="attachment_331044" align="alignnone" width="448" caption="I love Pramuka, foto pribadi"][/caption]
Bosan setelah mengadakan kegiatan rutin pramuka di sekolah? Bagaimana kalau mencoba persami, perkemahan Sabtu Minggu. Dengan baju pramuka, tenda dan perlengkapan makan seadanya, kita mencoba melatih kegiatan kepramukaan di alam bebas. Ya itu yang kami lakukan, setelah sepanjang tahun ini bertahan dengan kegiatan rutin pramuka di sekolah.
Persami dengan tema: “Dengan Persami, Kita Tingkatkan Jiwa Kepemimpinan, Kemandirian, dan Kedisiplinan Anggota Pramuka” ini, kami laksanakan pada hari Sabtu Minggu kemarin 18-19 Oktober 2014. Persami ini juga merupakan yang pertama kali bagi kami, diikuti oleh siswa kelas X dengan berlokasi di Cibubur Jawa Barat.
Kegiatan kami awali dengan upacara pelepasan dan berdoa di sekolah, MAN Insan Cendekia Serpong. Perjalanan kami tempuh selama 2 jam dan sampai tepat jam 12 tengah hari. Tenda sudah disiapkan oleh pengelola perkemahan cibubur sebanyak sangga (kelompok) yang ada yaitu 14. Nama sangga adalah pendobrak, perintis, dan penegak, yang dibagi 1, 2 atau 3. Setalah makan dan sholat zuhur kegiatan dimulai dengan merakit dudukan bendera sebanyak tiga set menggunakan tongkat dan tambang putih pramuka. Bendera yang kami kibarkan adalah bendera merah putih di tengah, kemudian bendera pramuka nasional dan internasional di kiri dan kanan.
[caption id="attachment_331046" align="alignnone" width="448" caption="persiapan akomodasi, foto pribadi"]
Kegiatan selanjutnya adalah gladi resik upacara persami. Setelah sekali melakukan gladi resik, kami lakukan upacara sebenarnya. Upacara persami tidak jauh beda dengan upacara pengibaran bendera di sekolah-sekolah pada umumnya, cuma untuk pramuka tidak ada pengibaran bendera dan di pramuka pleton dinamakan Sangga, tiap sangga memiliki komandan yang melapor pada pemimpin upacara di awal dan akhir kegiatan . Di akhir upacara, pembina upacara menyematkan tanda peserta persami kepada perwakilan peserta putra putri. Kegiatan kemudian dianjutkan dengan permainan dan setelah permainan siswa dipersilahkan sholat Ashar.
[caption id="attachment_331047" align="alignnone" width="448" caption="Penyematan peserta persami dalam upacara, foto pribadi"]
Setelah itu kegiatan dilanjutkan dengan lomba memasak untuk makan malam. Sebelum kegiatan, siswa dikenalkan dengan penggunaan kompor gas mini berbahan bakar gas. Kompor yang kami gunakan cukup modern sehingga memudahkan siswa dalam memasak. Sebagian siswa lainnya menyiapkan jemuran pakaian basah yang dibuat dari tongkat dan tali pramuka. Hampir semua siswa disibukan dengan kegiatan persiapan, termasuk mengambil berbagai bahan mentah untuk memasak.
[caption id="attachment_331048" align="alignnone" width="448" caption="memasak sendiri, foto pribadi"]
Kegiatan memasakpun dimulai dengan mengiris-iris bahan makanan yang kami sediakan berupa bahan makanan setengah jadi seperti naget dan bakso dan bahan makanan mentah seperti beras dan sayuran, serta bumbu-bumbu. Pertama mereka memasak nasi kemudian dilanjutkan dengan menggoreng naget. Ada juga yang membuat sayur sup dengan bakso di dalamnya. Ada yang gosong gorengannya, ada yang bagus, ada juga yang tidak ada rasanya. Seru juga. Setelah memasak selesai mereka membersihkan lingkungan sekitar dengan mengumpulkan sampah-sampah dimasukan ke dalam plastik.
Ketika waktu penjurian tiba, setiap sangga harus mempresentasikan hasil masakannya di depan juri. Pada umumnya mereka berhasil memasak nasi, menggoreng naget, bahkan membuat sup sayuran dengan kentang yang empuk dan wortel serta kol yang cukup berasa. Walaupun banyak yang berbau asap, semangat dan optmisme tetap menyala. Inilah yang patut diacungi jempol. Rasa percaya diri tinggi. Setelah proses penjurian selesai, mereka diperbolehkan makan. Kemudian dilanjutkan dengan waktu sholat magrib dan bersih badan, sampai waktu sholat isya.
[caption id="attachment_331049" align="alignnone" width="448" caption="penampilan tiap sangga, foto pribadi"]
Malam hari siswa diberi kesempatan untuk latihan performa tiap sangga dan latihan upacara api unggun. Upacara api unggun diisi dengan pembacaan dasadarma pramuka oleh 10 orang secara bergantian disertai dengan pembacaan puisi dan pengarahan Pembina pramuka. Setelah upacara selesai, dilanjutkan dengan penampilan tiap sangga. Ada yang bermain drama, menari saman, bernyanyi dan lain sebagainya, Peserta cukup semngat walau hari sudah mendekati tengah malam. Apalagi ketika yel-yel angkatan mereka diteriakan, semakin lupa hari sudah malam.
Siswa tidur jam 10, dan pada pukul 03.30 dibangunkan untuk sholat malam, tausiyah, dan dilanjutkan dengan sholat subuh. Kegiatan pagi hari di hari kedua adalah memasak untuk sarapan. Kali ini siswa masak mie rebus dengan telor. Kegiatan memasak berlangsung lancar karena cukup mudah membuat mie. Kegiatan memasak dibarengi dengan bersih-bersih pagi, mandi secara bergantian antar siswa. Setelah siswa semua makan dan mandi, kegiatan dilanjutkan dengan permainan outbond.
Kegiatan permainan berbau outbond cukup menarik dan dinikmati siswa. Siswa dalam tiap sangganya bergantian melakukan permainan, yang penuh dengan kecerdasan, fisik, kerja tim dan semangat yang tinggi. Permainan yang dirancang cukup sederhana dengan menggunakan tali, tongkat, dan air di dalam plastik. Siswa berkotor-kotor ria tetapi tidak masalah karena cukup menyenangkan. Setelah kegiatan selesai siswa mandi dan langsung menyiapkan makan siang. Kegiatan Persami ditutup dengan upacara. Setelah itu pulang menggunakan kendaraan yang sama.
Kegiatan pramuka dalam persami ditujukan untuk melatih kemandirian siswa ketika berada di alam bebas. Mereka berlatih memasak, bekerja dalam tim, mengutamakan kepentingan kelompok, dan bertahan hidup. Walaupun masih banyak faktor pembantu di dalamnya, tetapi untuk siswa yang sehari-harinya tidak pernah tidur di tenda, tidak pernah masak sendiri, ataupun beraktifitas untuk bertahan hidup sendiri, kegiatan persami ini memberi kesan yang tidak hanya menyenangkan tetapi memberi hikmah bahwa suatu saat kita akan bertanggung jawab terhadap diri sendiri, dan pentingnya kebersamaan dalam suka maupun duka. Sekian. Terimakasih
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H